Fakta Sosial : Pengertian, Ciri, Tujuan, Macam, Jenis dan Contoh Fakta Sosial Lengkap

Posted on

Pengertian, Ciri, Tujuan, Macam, Jenis dan Contoh Fakta Sosial – Kalian mungkin pernah mendengar istilah fakta sosial, apa yang dimaksud dengan fakta sosial?Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian fakta sosial menurut para ahli, ciri, sifat, tujuan, bentuk, jenis dan contoh fakta sosial secara lengkap.

Pengertian Fakta Sosial

Pengertian fakta sosial adalah aliran sosiologi positif dengan pengkajian berasal dari atribut eksternalitas mencakup struktur sosial, norma kebudayaan, dan nilai sosial. Kata fakta sosial pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh seorang sosiolog Perancis bernama Emile Durkheim.

Baca Juga : Dukungan Sosial

Definisi fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir dan merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola di dalam masyarakat. Ini berarti, sejak manusia dilahirkan secara tidak langsung ia diharuskan bertindak sesuai dengan lingkungan sosial dimana ia di didik dan sangat sulit baginya untuk melepaskan diri dari aturan tersebut.

Fakta sosial juga bisa diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan masyarakat, baik secara individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi aspek-aspek politik, hukum, ekonomi, dan kebudayaan.

Fakta sosial adalah alasan mengapa orang-orang dalam masyarakat tampaknya melakukan hal-hal dasar yang sama, seperti di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, dan bagaimana mereka berinteraksi. Masyarakat mereka termasuk membentuk mereka untuk melakukan hal-hal ini, dan meneruskan fakta sosial.

Fakta sosial sangat penting dalam menantang pemikiran utilitarian dan diskusi kontemporer dari motif individu terhadap hukum masyarakat. Selanjutnya, konsekuensi wajar dari fakta sosial adalah bahwa tindakan individu berasal dari masyarakat. Darwinisme sosial juga tidak sesuai dengan adanya fakta sosial.

Fakta sosial bagi Durkheim adalah sesuatu, bukan gagasan; hal-hal memiliki realitas dan bisa diamati; sebagai sesuatu, maka bisa dipelajari dengan cara yang sama, seperti ilmu alam bisa mempelajari molekul.

Baca Juga  : Gerakan Sosial

Pengertian Fakta Sosial Menurut Para Ahli

Emile Durkheim

Pengertian fakta sosial menurut Emile Durkheim dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method adalah setiap cara bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang individu.

Ritzer (2000)

Menurut penulis buku mengenai Sosiologi Berparadigma Ganda ini, pengertian fakta sosial adalah tindakan seseorang dalam mengedepannya struktur sosial, nilai sosial, dan norma sosial dengan dasar kesadaran atau keterpaksaaan.

Sedgewick (2002)

Pengertian fakta sosial menurut Sedgewick adalah aktivitas yang di lakukan oleh setiap orang dengan memberikan pengeruh pada tindakan ekonomi, hukum, politik, dan agama kepada masyarakat di lingkungannya. Aktivitas ini dilakukan secara sadar akan tetapi di dasari pada sikap keterpaksaan.

Edgar (2002)

Pengertian fakta sosial menurut Edgar adalah cara pandang (paradigma) yang dilakukan indvidu dalam menjadi kehidupan sosial dalam masyarakat, yang memberikan penjelasan mengenai teoritik dan praktek untuk berperilakunya.

Baca Juga : Interaksi Sosial

Ciri Ciri Fakta Sosial

Ciri-ciri atau karakteristik fakta sosial, diantaranya yaitu:

General (Umum)

Berlaku tidak hanya untuk perseorangan, akan tetapi bagi seluruh komunitas. Misalnya penggunaan Bahasa Indonesia, tidak hanya untuk orang-orang tertentu siapa saja anggota masyarakat yang menggunakannya.

Coercion (Memaksa)

Berlaku memaksa setiap orang untuk memberi arti sebagaimana yang telah disepakati oleh komunitas penggunanya.

External (Luar)

Keberadaannya diluar eksistensi individu, seperti agama, hukum, kesenian yang akan tetap ada kendati individu penggunanya telah tiada.

Sifat Fakta Sosial

Fakta sosial dalam masyarakat memiliki 3 (tiga) sifat diantaranya yaitu:

Eksternal

Sifat eksternal fakta sosial berarti fakta sosial ini berada diluar pertimbangan-pertimbangan seseorang dan sudah ada jauh sebelum manusia ada di dunia.

Koersif (Memaksa)

Fakta sosial memiliki kekuatan untuk menekan dan memaksa individu menerima dan melaksanakannya. Dalam fakta sosial sangat nyata bahwa individu itu dipaksa, dibimbing, diyakinkan, didorong dengan cara tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai tipe fakta sosial dalam lingkungan sosialnya. Artinya, fakta sosial memiliki kekuatan untuk memaksa individu untuk melepaskan keinginannya sendiri sehingga eksistensi kemauannya terlingkupi oleh semua fakta sosial.

Umum (General)

Fakta sosial bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam suatu masyarakat. Dengan kata lain, fakta sosial ini milik bersama, bukan hanya milik individu perseorangan.

Tujuan Fakta Sosial

Awalnya penemuan fakta sosial Durkheim dipandang signifikan karena menjanjikan kemungkinan untuk bisa mempelajari perilaku seluruh masyarakat bukan hanya individu tertentu saja. Para ahli sosiologi modern merujuk ke penelitian Durkheim untuk dua tujuan yang cukup berbeda, yaitu:

1. Sebagai demonstrasi grafis tentang seberapa hati-hati seharusnya peneliti sosial memastikan data yang dikumpulkan untuk analisis akurat. Tingkat bunuh diri yang dilaporkan dalam penelitian Durkheim, sekarang menjadi jelas, sebagian besarnya merupakan artefak cara pengklasifikasian suatu kematian sebagai “bunuh diri” atau “bukan bunuh diri” dalam masyarakat yang berbeda. Sebenarnya apa yang ia temukan bukanlah “tingkat bunuh diri” yang berbeda sama sekali namun yang ditemukan olehnya adalah cara berbeda untuk memikirkan tentang bunuh diri.

2. Sebagai titik awal untuk masuk ke dalam penelitian tentang arti sosial dan cara dimana tindakan individu yang nyata identik sering kali tidak dapat diklasifikasikan secara empiris. “Tindakan” sosial hingga tindakan individu yang bersifat pribadi seperti bunuh diri dalam pandangan modern ini, selalu dilihat oleh para aktor sosial. Untuk itu, menemukan “fakta sosial”, biasanya tidak mungkin dilakukan, tapi menemukan cara bagaimana individu memandang dan mengklasifikasikan suatu tindakan tertentu menawarkan wawasan yang sangat luas.

Baca Juga : Solidaritas Sosial

Macam-Macam Fakta Sosial

Menurut Emil Durkheim fakta sosial terdiri atas dua macam yaitu:

Fakta Sosial Material

Fakta sosial dalam bentuk material adalah sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diobservasi. Fakta sosial inilah yang merupakan bagian dari dunia nyata contohnya arsitektur dan norma hukum.

Fakta Sosial Non Material

Fakta sosial alam bentuk non-material adalah sesuatu yang ditangkap nyata (eksternal). Fakta ini bersifat inter subjektif yang hanya muncul dari kesadaran manusia. Contohnya yaitu egoisme, altruisme, dan opini.

Jenis Jenis Fakta Sosial

Berikut ini jenis jenis fakta sosial diantaranya yaitu:

Moralitas Perspektif

Menurut Durkheim moralitas terdiri dari dua aspek. Pertama, Durkheim yakin bahwa moralitas adalah fakta sosial, dengan kata lain, moralitas bisa dipelajari secara empiris, karena ia berada di luar individu, ia memaksa individu, dan bisa dijelaskan dengan fakta sosial lain. Artinya, moralitas bukan sesuatu yang bisa dipikirkan secara filosofis, tapi sesuatu yang harus dipelajari sebagai fenomena empiris. Kedua, Durkheim dianggap sebagai sosiolog moralitas karena studinya didorong oleh kepeduliannya kepada “kesehatan” moral masyarakat modern.

Kesadaran Kolektif

Durkheim mendefinisikan kesadaran kolektif adalah “seluruh kepercayaan dan perasaan bersama orang kebanyakan dalam sebuah masyarakat akan membentuk suatu sistem yang tetap yang punya kehidupan sendiri, kita boleh menyebutnya dengan kesadaran kolektif atau kesadaran umum. Dengan demikian, dia tidak sama dengan kesadaran partikular, kendati hanya bisa disadari lewat kesadaran-kesadaran partikular”.

Ada beberapa hal yang patut dicatat dari definisi tersebut, yaitu pertama, kesadaran kolektif terdapat dalam kehidupan sebuah masyarakat ketika dia menyebut “keseluruhan” kepercayaan dan sentimen bersama. Kedua, Durkheim memahami kesadaran kolektif sebagai sesuatu terlepas dari dan mampu menciptakan fakta sosial yang lain. Kesadaran kolektif bukan hanya sekedar cerminan dari basis material sebagaimana yang dikemukakan Marx. Ketiga, kesadaran kolektif baru bisa “terwujud” melalui kesadaran-kesadaran individual.

Kesadaran kolektif merujuk pada struktur umum pengertian, norma, dan kepercayaan bersama. Oleh karena itu dia adalah konsep yang sangat terbuka dan tidak tetap. Durkheim menggunakan konsep ini untuk menyatakan bahwa masyarakat “primitif” memiliki kesadaran kolektif yang kuat, yaitu pengertian, norma, dan kepercayaan bersama , lebih dari masyarakat modern.

Baca Juga : Realitas Sosial

Representasi Kolektif

Contoh representasi kolektif adalah simbol agama, mitos, dan legenda populer. Semuanya mempresentasikan kepercayaan, norma, dan nilai kolektif, dan mendorong kita untuk menyesuaikan diri dengan klaim kolektif. Representasi kolektif juga tidak bisa direduksi kepada individu-individu, karena ia muncul dari interaksi sosial, dan hanya bisa dipelajari secara langsung karena cenderung berhubungan dengan simbol material seperti isyarat, ikon, dan gambar atau berhubungan dengan praktik seperti ritual.

Arus Sosial

Menurut Durkheim, arus sosial adalah fakta sosial yang tidak menghadirkan diri dalam bentuk yang jelas. Durkheim mencontohkan dengan “dengan luapan semangat, amarah, dan rasa kasihan” yang terbentuk dalam kumpulan publik.

Pikiran Kelompok

Durkheim menyatakan bahwa pikiran kolektif sebenarnya adalah kumpulan pikiran individu. Namun pikiran individual tidak secara mekanis saling bersinggungan dan tertutup satu sama lain. Pikiran-pikiran individual terus-menerus berinteraksi melalui pertukaran simbol seperti mereka mengelompokkan diri berdasarkan hubungan alami mereka, mereka menyusun dan mengatur diri mereka sendiri. Dalam hal ini terbentuklah suatu hal baru yang murni bersifat psikologis, hal yang tak ada bandingannya di dunia biasa.

Contoh Fakta Sosial

Berikut ini contoh fakta sosial dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:

  1. Siswa diwajibkan untuk berseragam, datang tepat waktu, hormat pada guru dan lainnya. Kewajiban tersebut terdapat dalam tata tertib/aturan dan mempunyai sanksi tertentu apabila dilanggar. Dari contoh ini dapat dilihat adanya cara berpikir, bertindak, berperasaan yang ada di luar individu (sekolah) dan bersifat memaksa/mengendalikan individu (siswa).
  2. Praktek-praktek agama atau sekuler yang terkandung dalam norma dan lembaga juga merupakan contoh fakta sosial dalam bentuk baku dari kelompok praktik yang diambil secara kolektif.
  3. Ritualisme agama, ada beragama bentuk ritualisme dalam beragama misalnya untuk seorang muslim melakukan sholat tepat pada waktunya, umat kristiani melakukan sembahyang pada hari minggu. Contoh ini adalah bagian daripada fakta sosial dalam bentuk baku dan memaksa umatnya, sebagai upaya membentuk ketaqwaan kepada Tuhan yang menciptakan alam.
  4. Nepotisme. Disadari atau tidak, fakta sosial ini ada dalam diri manusia, yang lebih mengutamakan seseorang yang dekat dengan kita baik keluarga atau pun tetangga dekat dan kerabat.
  5. Pelajar SD mengenakan seragam merah putih pada hari senin sampai kamis, atau SMP yang harus menggunakan biru dan putih, dan SMA yang menggunakan pakain seragam abu-abu dan putih. Contoh menggunakan seragam yang bisa dilihat dalam rutinitas tersebut adalah fakta sosial yang memaksakan kehendak dan akhirnya bisa di dapatkan sebagai sebuah aturan sosial yang baku dalam lembaga pendidikan yang ada.

Baca Juga : Mobilitas Sosial

Berikut ini contoh fakta sosial menurut durkheim untuk menunjukan teorinya tentang fakta sosial:

Perkawinan. Kelompok sosial cenderung memiliki gagasan yang sama terhadap pernikahan, seperti usia yang tepat untuk menikah dan seperti apa upacara itu. Sikap yang melanggar fakta sosial tersebut, seperti poligami di dunia Barat, dianggap dengan jijik.

Bahasa. Orang yang tinggal di daerah yang sama cenderung berbicara dalam bahasa yang sama. Sebenarnya, mereka bisa mengembangkan dan meneruskan dialek dan idiom mereka sendiri. Bertahun-tahun kemudian, norma-norma tersebut dapat mengidentifikasi seseorang sebagai bagian dari wilayah tertentu.

Agama. Fakta sosial membentuk bagaimana kita memandang agama. Daerah yang berbeda memiliki benteng agama yang berbeda, dengan iman menjadi bagian kehidupan yang teratur, dan agama-agama lain dianggap asing dan aneh.

Demikian pembahasan tentang fakta sosial mulai dari pengertian fakta sosial menurut para ahli, ciri, sifat, tujuan, bentuk, jenis dan contoh fakta sosial secara lengkap.