16 Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli, Penyebab, Dampak dan Contoh Etnosentrisme Paling Lengkap

Posted on

Etnosentrisme  – Dalam konteksnya jika mengambil ilmu sosio-humaniora, terdapat istilah yang wajib dipahami, yaitu etnosentrisme yang sudah ada atau melekat dalam diri manusia sejak ia dilahirkan. Nah kali ini kita akan membahas tentang pengertian etnosentrisme secara umum dan menurut para ahli, faktor penyebab etnosentrisme, faktor yang mempengaruhi etnosentrisme, dampak etnosentrisme, dan contoh etnosentrisme di Indonesia.

Pengertian Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah suatu penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya jika berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan dan agama. Perbedaan dan juga pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa.

Pengertian etnosentrisme adalah fanatisme suku bangsa yaitu persepsi yang dimiliki seorang individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang mereka miliki lebih baik dari kebudayaan lainnya, selain itu juga menganggap cara hidup bangsanya paling baik.

Sederhananya, pengertian etnosentrisme adalah persepsi atau pemahaman yang dipunyai oleh individu atau kelompok tertentu dengan menganggap bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dari budaya yang lain, baik dari segi bahasa, perilaku, kebiasaan dan juga agama.

Awalnya penggunaan istilah etnosentrisme diciptakan oleh W. G. Summer (1906) dalam menggambarkan bias antara kelompok-dalam dan kelompok-luar yang mana sikap, adat istiadat, dan perilaku tanpa keraguan dan kritik dianggap lebih unggul bagi tata sosial. Dengan kata lain, memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat.

Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli

Coleman dan Cressey
Menurut Coleman dan Cressey, Etnosentrisme adalah seseorang yang berasal dari kelompok etnis yang cenderung melihat budaya mereka sebagai yang terbaik dibandingkan dengan kebudayaan yang lainnya.

Hogg
Menurut Hogg, Etnosentrisme adalah kegiatan yang melibatkan atribusi internal dan juga eksternal dalam kehidupan masyarakat.

Taylor, Peplau dan Sears
Menurut Taylor, Peplau dan Sears, Etnosentrisme adalah sesuatu hal yang mengacu pada kepercayaan kelompok masyarakat, bahwa kebudayaannya selalu superior dari pada kebudayaan yang lain.

Hariyono
Menurut Hariyono, Etnosentrisme adalah suatu perasaan in group dan out group dalam dasar sikap yang dilakukan oleh seseorang.

Harris
Menurut Harris, Etnosentrisme adalah kecenderungan seseorang yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibandingkan kelompok yang lain, sehingga hal ini mendorong tindakan-tindakan yang tidak rasional, seperti melakukan kekerasan, peperangan, tawuran, dan lain sebagainya.

Sumner
Menurut Sumner, Etnosentrisme adalah kecenderungan manusia yang mengikuti naluri biologinya untuk mementingkan diri sendiri, lebih unggul dari orang lain, dan menjadi seorang individualistik. Hal ini akan membuat hubungan yang bersifat antagonistik (pertentangan) dengan kebudayaan lain, akibat sikap yang berlebihan tanpa adanya pengontrolan.

Zastrow
Menurut Zastrow, Etnosentrisme adalah suatu sikap yang dilakukan oleh kelompok etnis secara tertutup tanpa mempertimbangkan keadaan kelompok sosial lainnya.

Levine dan Campbell
Menurut, Levine dan Campbell, Etnosentrisme adalah pandangan kelompok tertentu di mana yang berasal dari satu budaya untuk menilai budaya yang lain yang memiliki nilai berbeda dengan kebudayaanya.

KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Wikipedia
Menurut Wikipedia, Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.

Poerwanti
Menurut Poerwanti, Etnosentrisme adalah pandangan bahwa kelompok sendiri merupakan pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompoknya sendiri.

Dayakisni dan Yuniardi (2004)
Menurut Dayakisni dan Yuniardi, Etnosentrisme adalah sikap dalam melihat dan melakukan interpretasi terhadap seseorang ataupun kelompok lain berdasarkan nilai-nilai yang ada pada budayanya sendiri.

Barger
Menurut Barger, Etnosentrisme adalah kecenderungan berpikir bahwa kelompoknya sendiri lebih superior dari kelompok lain atau menilai kelompok lain inferior dari kelompoknya sendiri.

Faktor Penyebab Etnosentrisme

Adapun faktor penyebab etnosentrisme diantaranya yaitu:

Budaya Politik
Budaya politik yang ada pada masyarakat cenderung tradisional dan tidak rasional. Budaya politik semacam ini sangat subjektif dan penuh ikatan emosional juga ikatan primordial yang cenderung menguasai masyarakat. Masyarakat yang terlibat dalam politik seringkali mementingkan kepentingan mereka sendiri mulai dari suku, etnis, agama dan lain sebagainya.

Pluralitas Bangsa Indonesia
Banyaknya suku, agama, ras dan golongan di Indonesia menyebabkan berbagai persoalan sosial dan konflik muncul dengan mudah. Setiap suku, agama, ras dan golongan berusaha mendapatkan kekuasaan dan menguasai yang lain.

Faktor yang Mempengaruhi Etnosentrisme

Adapun faktor yang mempengaruhi etnosentrisme diantaranya yaitu:

  • Prasangka Sosial, yaitu sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
  • Stereotip, yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
  • Jarak Sosial, yaitu aspek lain dari prasangka sosial yang menunjukkan tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain dalam hubungan yang terjadi diantara mereka.

Dampak Etnosentrisme

Dampak Positif Etnosentrisme

Adapun dampak positif dari etnosentrisme diantaranya yaitu:

  • Dapat mempertinggi semangat patriotisme
  • Dapat menjaga keutuhan dan kestabilan kebudayaan
  • Dapat mempertinggi rasa cinta tanah air
  • Dapat menjaga persaudaraan
  • Dapat mengintimkan tolong-menolong yang menimbulkan sama rasa
  • Dan lain sebagainya.

Dampak Negatif Etnosentrisme

Adapun dampak negatif dari etnosentrisme diantaranya yaitu:

  • Dapat menimbulkan konflik sosial antar suku, agama, ras dan juga golongan.
  • Munculnya berbagai macam aliran politik
  • Menghambat proses asimilasi dan integrasi
  • Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
  • Menghambat proses asimilasi atau pertukaran budaya yang berbeda satu sama lain.

Contoh Etnosentrisme

Berikut ini beberapa contoh etnosentrisme di Indonesia:

Penggunaan koteka bagi laki-laki dewasa di Papua. Bagi masyarakat non Papua pedalaman, penggunaan koteka mungkin hal yang memalukan. Tapi bagi masyarakat pedalaman Papua, menggunakan koteka sebagai penutup kelamin mereka adalah hal yang wajar dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Perilaku carok di Madura. Carok adalah upaya pembunuhan yang dilakukan oleh laki-laki Madura saat ia merasa harga dirinya terusik oleh orang lain. Bagi masyarakat di luar Madura, mungkin perilaku ini dianggap sebagai bar-bar dan brutal, tapi bagi masyarakat Madura perilaku ini dianggap sakral dan sangat dijunjung tinggi.

Itulah penjelasan tentang 16 Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli, Penyebab, Dampak dan Contoh Etnosentrisme Paling Lengkap semoga bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk anda.