Pengertian Kata Majemuk, Contoh dan Ciri-Ciri Kata Majemuk Paling Lengkap

Posted on

Kata Majemuk – Ada beragam kata dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah kata majemuk. Sekilas, kata majemuk mirip dengan frasa, hanya saja kata majemuk memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

Kata majemuk adalah gabungan dua kata dasar yang pada akhirnya memiliki makna baru. Pada dasarnya struktur kata majemuk sama seperti pada kata biasanya, yaitu tidak dapat dipecah lagi menjadi bagian-bagian lebih kecil. Jika dipaksa untuk memecah dengan menyisipkan kata ditengah, maka hakikat kata majemuknya akan hilang.

Ciri Ciri Kata Majemuk

Agar lebih mudah untuk membedakannya, berikut adalah ciri-ciri kata majemuk.

1. Tidak Bisa Disisipi
Pada umumnya, sisipan hanya berupa preposisi atau kata depan. Jika gabungan kata tersebut dapat di sisipi, maka hanya disebut sebagai Frasa, sedangkan jika ketika disisipi maknanya berubah, maka dikategorikan sebagai kata majemuk.

Contoh:
Kata “Kacamata” tidak bisa disisipi menjadi “kaca dari mata atau kaca oleh mata”
Kata “Tanggung jawab” tidak bisa disisipi menjadi “tanggung dan jawab atau tanggung oleh jawab”

Jika disisipi maka akan memiliki arti yang berbeda.

2. Tidak Bisa Diperluas
Perluasan dapat terjadi jika sebuah kata terdapat pemberian imbuhan. Perluasan tidak bisa diberikan pada satu kata saja, melainkan mencakup kedua kata pembentuknya.

Contoh:

Kata “Tanggung jawab”, jika diubah menjadi “Pertanggung jawab” atau “tanggung jawaban”, kata tersebut tidak memiliki makna. Namun ketika menambahkan awalan dan akhiran yang mengapitnya, maka akan menjadi “Pertanggung Jawaban”

Contoh lain:
Kereta api menjadi “perkereta apian”

3. Tidak dapat ditukar
Kata majemuk bersifat tetap, sehingga tidak dapat ditukar posisinya karena menghilangkan maknanya.

Contoh:
Kata “besar kepala” bermakna ‘sombong’. Namun jika posisi kata majemuk ditukar menjadi “kepala besar” maka akan merubah maknanya.

Penulisan Kata Majemuk

Kata majemuk ada yang ditulis menggunakan spasi diantara dua morfem. Contohnya :
persegi panjang

  • orang tua
  • rumah sakit
  • meja belajar
  • mata acara
  • cendera mata
  • duta besa
  • buku saku
  • tanggung jawab
  • ponsel pintar
  • model linear
  • kambing hitam
  • angkat kaki
  • panjang tangan

Penggunaan kata majemuk memang tidak bisa diperluas secara parsial maknanya, namun hal ini masih bisa diberi imbuhan berupa awalan dan akhiran. Contoh:

  • Sebar luaskan
  • Bertepuk tangan
  • Bertanggung jawab
  • Menganak sungai
  • Garis bawahi

Jika kata tersebut mendapat awalan dan akhiran sekaligus, maka penulisannya harus serangkai, seperti:

  • Mempertanggung jawabkan
  • Melipatgandakan
  • Dilipatgandakan
  • Menyebarluaskan
  • Penghancurleburan
  • Pertanggungjawaban

Makna Kata Majemuk

Selain dari penulisan, kata majemuk dapat dibedakan juga berdasarkan maknanya.

Idiom
Kata majemuk dapat dikatakan menjadi idiom jika tidak ada lagi makna salah satu kata dasar yang mengarah pada makna baru. Hemat kata, yang berupa idiom adalah kata bermakna baru yang artinya melenceng dari makna kata-kata dasar yang membentuknya.

Contoh: harga diri dan matahari

Semi-idiom
Kata majemuk semi idiom yaitu kita masih dapat menemukan makna asli dari satu kata dasar yang membentuknya. Namun terjadi perbedaan, sehingga maknanya sedikit berubah.

Contoh: rumah sakit dan buku tulis

Itulah artikel lengkap yang membahas tentang Pengertian Kata Majemuk, Contoh dan Ciri-Ciri Kata Majemuk Paling Lengkap. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai sumber literature dalam pembelajaran.

Baca Juga :