Debat : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Unsur, Struktur, Jenis, Etika dan Tata Cara Debat yang Baik

Posted on

Kalian pasti pernah mendengar istilah debat, apa itu debat? Agar kalian lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi debat secara lengkap.

Pengertian Debat Secara Umum

Pengertian debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Secara umum, definisi debat adalah suatu kegiatan mengadu argumentasi antara dua pihak atau lebih, bisa bersifat perorangan atau pun kelompok, dimana di dalamnya saling mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan yang diperdebatkan.

Baca Juga : Teks Debat

Pengertian Debat Menurut Para Ahli

Asidi Dipodjojo (1982)

Menurut Asidi Dipodjojo, Debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berpendapat akan Menyatakan argumen dan memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu yakin dan berpihak kepadanya.

Hendri Guntur Tarigan (1984)

Menurut Hendri Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

Dori Wuwur (1990)

Menurut Dori Wuwur, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.

Kamdhi (1995)

Menurut Kamdhi, Debat adalah suatu pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu pokok masalah dimana masing-masing peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

KBBI (2002:242)

Menurut KBBI, Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing -masing.

G. Sukadi

Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Ciri-Ciri Debat

Karakteristik atau ciri ciri debat, diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Paragraf

  • Ada 2(dua) sudut pandang yaitu affirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik) dan negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).
  • Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
  • Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
  • Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
  • Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
  • Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

Fungsi Debat

Fungsi dan manfaat debat diantaranya yaitu:

  • Untuk melatih mental dan keberanian.
  • Untuk melatih sikap kritis.
  • Untuk meningkatkan kemampuan solutif.
  • Untuk memantapkan pemahaman konsep.

Tujuan Debat

Tujuan debat diantaranya yaitu:

  • Melatih keberanian mengemukakan pendapat.
  • Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah diberikan.
  • Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah.
  • Melatih mematahkan pendapat lawan.
  • Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap materi atau pelajaran yang telah diberikan.

Unsur Unsur Debat

Unsur-unsur dalam debat, terdiri dari:

Mosi
Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.

Tim Afirmatif
Tim Afirmatif atau Pihak Pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi). Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa mendukung pernyataan di dalam mosi.

Pihak Negatif
Pihak Negatif/Kontra atau Oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi yang diberikan dan pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.

Pihak Netral
Pihak Netral adalah pihak yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau pun sanggahan terhadap mosi, maksudnya pihak ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.

Baca Juga : Argumentasi

Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.

Penulis
Penulis atau notulen adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat. Notulen bertugas mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

Struktur Debat

Struktur debat yang baik terdiri dari:

Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral) memperkenalkan diri.

Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.

Debat
Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.

Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.

Keputusan
Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.

Kaidah Kebahasaan Debat

Unsur atau kaidah kebahasaan dalam debat, terdiri dari:

  • Menggunakan kalimat kompleks. Biasanya teks debat menggunakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks).
  • Menggunakan konjungsi. Teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.
  • Menggunakan kata rujukan. Biasanya teks debat menggunakan kata rujukan sebagai pemberi informasi, seperti ini, itu, dia, beliau, di sini, di sana, dan sebagainya.

Baca Juga : Pengertian Artikel

Jenis Jenis Debat

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, diantaranya:

Debat Parlementer/Majelis

Debat parlementer/majelis (Assembly or Parlementary Debating) Yaitu debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis. Debat ini sering digunakan badan legislatif.

Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu

Debat pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu (Cross-Examination Debating) adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat, yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya. Biasanya jenis debat ini dikembangkan di kantor pengadilan.

Debat Formal, Konvesional atau Debat Pendidikan

Debat formal, konvesional,atau debat pendidikan (formal, conventional, or educational debating) adalah debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara konstruktif dan bantahan.

Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (apabila debat dilakukan dalam bahasa asing).

Baca Juga : Pengertian Referensi

Etika Debat

Etika dalam debat, diantaranya yaitu:

Patuhi Peraturan Debat
Pada saat melakukan pada pebisnis, teman sekolah atau lainnya harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam melaksanakan debat tersebut. Apabila melanggar atau tidak mematuhi peraturan pada saat debat, maka akan di diskualifikasi atau hal lainnya.

Tidak Menyinggung Lawan Debat
Tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik dalam debat, kondisi yang diutamakan yaitu pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika hendak menyinggung atau menyerang lawan debat dalam debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik dari lawan debat.

Bicara Sesuai Data dan Fakta
Agar bisa mematahkan argumentasi lawan debat, maka harus mengadu argumentasinya dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawan dengan informasi-informasi yang belum jelas.

Bertanya Secara Serius
Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh, bandingkan paparannya dengan data-data yang memang sudah dihimpun.

Tata Cara Debat

Tata cara debat yang baik diantaranya yaitu:

  • Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan anggota debat. Apabila seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh pada timnya.
  • Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina, menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
  • Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, urut, sintetis, keterampilan retorika atau tidak terbata-bata.

Baca Juga : Pengertian Biografi

  • Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
  • Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas (batasi argumen maksimal tiga poin). Susun argumen ke dalam poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.
  • Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan lawan.
  • Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan juga data yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
  • Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang cukup poin yang menegaskan argumentasi dan disampaikan secara tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.

Tata cara debat yang baik diterapkan dalam lingkungan sekolah, diantaranya yaitu:

  • Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat yaitu pihak pro dan pihak kontra.
  • Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan kedua kelompok.
  • Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
  • Sembari siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
  • Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
  • Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

Demikian pembahasan materi debat dan tata cara debat secara lengkap semoga bermanfaat.