Perang Dingin : Sejarah, Latar Belakang, Penyebab dan Dampak Perang Dingin

Posted on

Perang Dingin – Dalam sejarah, kita mengenal peristiwa perang dingin, apa yang dimaksud dengan perang dingin? Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian perang dingin, sejarah, latar belakang penyebab terjadinya perang dingin, dampak, akhir perang dingin serta peristiwa yang terjadi dalam perang dingin secara lengkap.

Pengertian Perang Dingin

Secara etimologi, perang dingin berasal dari istilah Cold War yang berarti perang dingin. Secara umum, perang dingin diartikan sebagai suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan peta politik dunia Pasca Perang Dunia II yang secara umum dikatakan berakhir pada tahun 1945. Perang dingin berlangsung pada tahun 1947 hingga 1991.

Baca Juga : Sejarah Organisasi Budi Utomo

Perang Dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya dengan Dunia Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya.

Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman Nazi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang besar. Uni Soviet bersama negara di Eropa Timur yang didudukinya membentuk Blok Timur. Proses pemulihan pasca perang di Eropa Barat difasilitasi oleh program Rencana Marshall Amerika Serikat dan untuk menandinginya, Uni Soviet juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya. Pada tahun 1949, Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO dan pada tahun 1955 Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa. Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok.

Peristiwa tersebut dinamakan Perang Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat dalam aksi militer secara langsung, tapi masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang bisa menyebabkan kehancuran besar. Perang dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti Blokade Berlin (1948-1949), Perang Korea (1950-1953), Krisis Suez (1956), Krisis Berlin 1961, Krisis Rudal Kuba (1962), Perang Vietnam (1959-1975), Perang Yom Kippur (1973), Perang Afganistan (1979-1989), dan penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Soviet (1983).

Baca Juga : Sejarah PPKI

Perang dingin disebut juga dengan perang urat syaraf. Perang Dingin merupakan suasana internasional yang penuh ketegangan dan permusuhan akibat konflik Ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis) yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur (spesialis komunis) yang dipimpin Uni Soviet yang berkembang setelah Parang Dunia II berakhir.

Sejarah Singkat Perang Dingin

Setelah perang dunia II berakhir, negara adikuasa yaitu Amerika Serikat dan Unisoviet saling berebut pengaruh ke sejumlah negara-negara. Amerika Serikat membuat gerakan Marshall Plan yang dicetuskan oleh Menteri Luar Negeri AS dalam hal ini George Catler Marshall untuk membantu mengentaskan di negara Eropa yang diakibatkan oleh Perang Dunia II.

Selain itu, Amerika juga membuat pernyataannya yang dikenal Truman Doctrine yang disampaikan oleh Presiden AS, Harry Truman pada 12 Maret 1947 untuk memberikan bantuan kekuatan kepada anti komunis di Turki dan Yunani. Gerakan itu kemudian berlanjut dengan menjalankan Politik Containment, yaitu sebuah strategi politik luar negeri Amerika Serikat untuk membendung kekuatan ekspansi Komunisme Uni Soviet yang dicetuskan oleh George Kennan (1947).

Untuk merangkum sejumlah sekutunya, pada 4 April 1949 Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization), tujuannya untuk mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah sekitar Atlantik Utara dengan membendung komunisme dari timur. Negara anggota NATO diantaranya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Belanda, Belgia, Italia, Portugal, Islandia, Norwegia, Luxemburg, Denmark, Turki dan Yunani, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Sejarah BPUPKI

Sedangkan, Uni Soviet melakukan agresi dengan memblokade kota Berlin. Hal tersebut dilakukan Uni Soviet karena berlin merupakan kota yang dikuasai oleh AS dan berada di tengah-tengah Jerman Timur yang tidak bisa berhubungan dengan karena diblokade oleh US.

Uni Soviet juga menyisipkan negara Kuba di benua Amerika, sebagai langkah strategi Uni Soviet sebagai ujung tombak kekuatan komunis di Benua Amerika. Seperti Amerika Serikat yang membentuk NATO, Uni Soviet (Rusia) membentuk Pakta Warsawa dengan memancing negara Eropa Timur yang dilakukan dengan Pakta Pertahanan di Kota Warsawa, Polandia pada 14 Mei 1955 yang dipimpin langsung oleh Uni Soviet. Negara anggota Pakta Warsawa diantaranya Uni Soviet, Jerman Timur, Polandia, Bulgaria, Cekoslowakia, Hongaria dan Albania.

Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin

Secara singkatnya, latar belakang atau penyebab terjadinya perang dingin diantaranya yaitu:

  • Adanya perbedaan ideologi antar negara.
  • Penyebaran luasan wilayah yang dilakukan Uni Soviet ke bagian timur Eropa dan janji-janji kampanye yang tidak terpenuhi.
  • Adanya penolakan Amerika Serikat untuk berbagi rahasia nuklir
  • Kebutuhan Amerika Serikat untuk mengamankan garis batas wilayah barat.
  • Terdapat ketakutan Uni Soviet terhadap persenjataan militer dalam hal ini bom atom Amerika Serikat.
  • Ketidaksukaan Uni Soviet terhadap kapitalisme.
  • Ada dua negara sebagai negara adi kuasa atau diistilahkan Super Power yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
  • Terjadinya Perimbangan kekuatan (balance of power) atau bipolar.
  • Aksi Amerika Serikat pada zona Uni Soviet di Jerman.
  • Adanya langkah Uni Soviet untuk menyebarkan paham komunisme ke seluruh dunia.
  • Adanya ketidaksukaan Truman kepada Stalin.

Baca Juga : Pengertian Sejarah

Dampak Perang Dingin

Dampak Positif Perang Dingin

Di Bidang Ekonomi
Perang dingin ternyata membawa dampak positif pada perekonomian dunia baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power, dimana dengan adanya negara super power maka perekonomian dunia banyak dikuasai para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.

Negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pada saat itu, negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Kemudian muncul istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan beberapa tindakan seperti menyatukan mata uang. Contohnya negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.

Di Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara-negara yang berseteru, negara-negara tersebut mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu, persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Semua itu memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

Di Bidang Sosial Budaya
Terjadi penyebaran isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal yang secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui. Untuk itu, rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

Baca Juga : Pengertian Demokrasi Terpimpin

Di Luar Angkasa
Pada saat terjadi perang dingin, kedua negara yang bersengketa saling berlomba menunjukkan pada dunia bahwa negara mereka yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa dan bagaimana bentuknya.

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.

Pada periode ini tumbuh berbagai disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern memiliki tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber alam yang ada. Tujuannya untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

Dampak Negatif Perang Dingin

Di Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa . Pada saat itu sempat beredar rumor bahwa uni soviet telah meletakkan nuklir di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir tersebut, Amerika tidak tinggal diam. Amerika lalu menandatangani terbentuknya NATO, yaitu suatu organisasi pertahanan dimana dalam organisasi tersebut terdapat perjanjian bahwa jika salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

Di Bidang Politik
Dampak negatif perang dingin dalam bidang politik dapat dilihat dari dibangunnya tembok Berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi 2 yaitu Jerman Barat dengan ibukota di Bonn dan Jerman Timur dengan ibukota di Berlin. Negara tersebut mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.

Baca Juga : Pengertian Demokrasi

Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Karena itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan pindah ke Jerman barat. Tapi karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kedua kota tersebut. Selain itu, dengan adanya tembok tersebut uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Selanjutnya tembok ini sangat dikenal sebagai simbol bagi perang dingin.

Lebih singkatnya, dampak terjadinya perang dingin diantaranya yaitu:

  • Kedua negara baik Uni Soviet dan Amerika Serikat berlomba-lomba dalam membuat gudang persenjataan berisi senjata bom dan rudal balistik.
  • Perang dingin merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik deskrutif diantaranya perang yang terjadi antara Vietnam dan Perang Korea.
  • Uni Soviet yang hancur akibat kehancuran ekonominya.
  • Amerika Serikat menjadi negara adikuasi
  • Paham komunisme yang hancur di seluruh dunia
  • Hancurnya Tembok Berlin dan bersatunya dua negara Jerman.
  • Munculnya perang dingin membawa dampak dengan terbentuknya persatuan militer, NATO dan the Warsaw Pact (Pakta Warsawa).
  • Dihancurkannya the Warsaw Pact.
  • Beberapa negara bagian dari Republik Uni Soviet mendapatkan kemerdekaannya.

Baca Juga : Pancasila Sebagai Dasar Negara

Akhir Perang Dingin (1989)

Amerika Serikat dan Uni Soviet mendeklarasikan berakhirnya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS.

Sementara itu, Presiden AS George Bush mengatakan kedua pihak bisa merealisasikan perdamaian dan bekerja sama untuk waktu yang lama. Pertemuan Puncak Malta merupakan pertemuan terpenting sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui rencana pascaperang untuk Eropa di Yalta.

Dalam beberapa jam terakhir dari pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara adidaya itu, terjadi perbedaan mengenai kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan dalam armada laut. Maka, kedua pihak memutuskan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990.

Peristiwa Yang Terjadi Dalam Perang Dingin

Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi dalam perang dingin, diantaranya yaitu:

1. Terbentuknya aliansi baru dengan munculnya

  • Blok Barat: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman Barat, Vietnam Selatan, Korea Selatan, Australia, Kanada dan lain sebagainya
  • Blok Timur: Uni Soviet, Cekoslavia, Jerman Timur, China, Korea Utara dan lain sebagainya

Baca Juga : Jenis Ideologi Di Dunia

Kedua blok tersebut mempengaruhi negara-negara di dunia untuk bergabung dalam bloknya.

2. Perang spionase antara dinas intelijen AS(CIA) dan agen rahasia Uni Soviet (KGB)
3. Terjadinya kembali perlombaan senjata
4. Persaingan di bidang IPTEK. Hal ini ditandai dengan adanya persaingan untuk menguasai teknologi luar angkasa.
5. Perpecahan di dunia(perang saudara)
6. Berkembangnya pakta militer dan pakta ekonomi.

Blok Barat
Pakta Militer: NATO, SEATO, METO, ANZUS
Program Bantuan Ekonomi: Marshall Plan, Truman Doctrine, Point four of Truman, MSA, Colomba Plan
Blok Timur
Pakta Militer: Pacta Warsawa, Kominform
Program Bantuan Ekonomi: COMECON, Molotov Plan

Demikian rangkuman perang dingin, sejarah, katar belakang, dampak, akhir perang dingin serta peristiwa yang terjadi dalam perang dingin secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikut postingan lainnya.