Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif, Jenis dan Contoh Kalimat Paling Lengkap

Posted on

Kalimat Aktif dan Pasif – Tidak hanya pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang memiliki pola kalimat aktif dan pasif, pada mata pelajaran bahasa Indonesia juga ditemukan pola kalimat aktif dan kalimat pasif. Tentunya, pola kedua jenis kalimat tersebut berbeda dengan pola dalam pelajaran bahasa Inggris. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, memiliki pola khusus untuk membuat kalimat aktif dan pasif menjadi tepat.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah sebuah kalimat berupa subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O).

Ciri-ciri Kalimat Aktif

  • Kalimat aktif subjek melakukan tindakan yang langsung mengenai objeknya.
  • Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber- .
  • Terdapat kalimat aktif yang memerlukan objek adapula yang tidak memerlukan objek.
  • Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K

Contoh Kalimat Aktif

  • Diah membantu ibu
  • Ibu membelikan hadiah sepatu
  • Diah bermain sepeda baru

Jenis Kalimat Aktif

Kalimat Aktif Intrasitive
Kalimat aktif intrasitive adalah kalimat aktif yang membutuhkan objek yang mendapatkan tindakan dari subjeknya.

Contoh:
Ibu membelikan Ani sepeda baru
Subjek : Ibu
Predikat : Membelikan
Objek : Ani

Kalimat Aktif Ekatransitive
Kalimat aktif ekatransitive adalah kalimat yang memerlukan objek tapi tidak memiliki pelengkap, yaitu hanya memiliki 3 unsur Subjek, Predikat dan Objek.

Contoh:
Ayah membaca buku.
Ali mengendarai motor.
Ibu memasak nasi.

Kalimat aktif Intransitive
Kalimat aktif Intransitive adalah kalima yang objeknya tidak dimunculkan sebagai penerima perbuatan subjek, namun biasanya diikuti oleh pelengkap dan keterangan. Biasanya memiliki pola S – P atau S-P-K.

Contoh:
Ani sedang belajar dikamar.
Andi belajar dengan tekun.

Kalimat aktif Dwitransitif
Kalimat aktif Dwitransitif adalah kalimat aktif yang memiliki satu predikat, harus memiliki objek dan pelengkap. Kalimat ini memiliki empat unsur yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur ini tidak terenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna.

Contoh:
Ani menyirami bunga setiap hari.
Ayah rutin membersihkan kolam dikala waktu senggang.
Ibu rajin menguras bak air seminggu sekali.

Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat suatu tindakan berupa pedikat dan objek.

Contoh:
Bunga disirami setiap hari oleh Ani.
Bak air dikuras seminggu sekali oleh Ibu.

Ciri-Ciri Kalimat Pasif

  • Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif.
  • Pada kalimat pasif, predikat menggunakan awalan di-, ke-an, atau ter-.
    Contoh:
    Rumahnya kebakaran tadi malam.
    Kucingku tertabrak oleh motor.
  • Kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-
    Contoh:
    Rumah sudah kubersihkan.
  • Kata “oleh” dalam kalimat pasif dapat dihilangkan dan tidak merubah makna.
    Contoh:
    Ani dimarah ibu karena malas.

Cara merubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif

Subjek pada kalimat pasif diubah menjadi objek pada kalimat pasif.

Contoh:
(Aktif) Perlombaan itu dijuarai oleh grup A.
(Pasif) Grup A menjuarai perlombaan itu.

Awalan predikat di-/ter-/ke-an dirubah menjadi ber- atau me-.

Contoh:
(Aktif) Bunga itu disiram oleh Ani.
(Pasif) Ani menyiram bunga itu.

Kata ganti ku- dirubah menjadi Aku.

Contoh:
(Aktif) Kue kering itu sudah kubeli.
(Pasif) Aku sudah membeli kue kering itu.

Pada dasarnya perbedaan dan definisi kalimat aktif dan pasif terletak pada subjeknya. Pada kalimat aktif subjeknya menjadi pelaku dari sebuah pekerjaan atau kejadian, sedangkan pada kalimat pasif, subjek dikenai sebuah pekerjaan.

Itulah artikel lengkap yang membahas tentang Penulisan, Fungsi dan Penggunaan Tanda Baca Yang Benar Sesuai . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai sumber literature dalam pembelajaran.

Baca Juga :