Chauvinisme : Pengertian, Sejarah, Contoh dan Dampak Chauvinisme

Posted on

Pengertian Chauvinisme – Apa yang dimaksud dengan Chauvinisme? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian chauvinisme menurut para ahli, sejarah, contoh dan dampak chauvinisme secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Radikalisme

Pengertian Chauvinisme

Pengertian chauvinisme adalah paham yang menganggap suku bangsa sendiri atau bentuk perasaan cinta, bangsa, royalitas yang tinggi, fanatisme ataupun kesetiaan terhadap negara tanpa mempertimbangkan pandangan dari orang lain.

Chauvinisme atau Sauvinisme atau Sovinisme merupakan ajaran atau paham mengenai cinta tanah air dan bangsa (patriotisme) yang berlebihan.

Chauvinisme juga diartikan sebagai paham yang merendahkan bangsa lain dan menjunjung tinggi bangsa sendiri secara berlebihan.

Sikap chauvinisme harus dihilangkan, ditolak, dan dihindari dalam diri rakyat Indonesia karena chauvinisme dapat mendorong pelanggaran ham chauvinisme ketika diterapkan. Tidak hanya itu, hal tersebut karena chauvinisme sangat bertentangan dengan Pancasila dan isi pasal yang ada didalamnya. Selain itu, chauvinisme juga mendorong terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Contoh negara yang pernah menerapkan paham Chauvisnisme diantaranya Jepang, Jerman dan Italia.

Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli

Wikipedia

Pengertian chauvinisme menurut Wikipedia adalah suatu bentuk ajaran mengenai cinta terhadap tanah air secara berlebihan-lebihan.

St-Times (2013)

Pengertian chauvinisme menurut St-Times adalah rasa cinta terhdap tanah air secara berlebihan dengan mengagung-angungkan bangsa sendiri, dan meremehkan ataumerendahkan bangsa lain.

Inoviana (2014)

Pengertian chauvinisme menurut Inoviana adalah istilah yang dipergunakan untuk merujuk pada suatu kesetiaan ekstrim terhadap suatu pihak tanpa mau mempertimbangkan pandangan alternative dari pihak lain.

Baca Juga : Pengertian Kapitalisme

Mirandalaurensi (2014)

Pengertian chauvinisme menurut Mirandalaurensi adalah suatu bentuk tindakan yang mengagung-agungkan negaranya akan tetapi menganggap negara lain remeh. Ciri khas chauvinisme ialah suka menghina terhadap negara lainnya.

Sejarah Chauvinisme

Kata chauvinisme berasal dari seorang figur fiktif bernama Nicolas Chauvin yang merupakan tentara setia dari Napoleon Bonaparte. Meski Napoleon kalah dan dibuang, Chauvin tetap setia. Hingga arti dan istilah chauvinisme dikonsepkan sama seperti chauvin.

Berdasarkan konsep tersebut, chauvinisme diartikan sebagai sebuah paham yang cenderung bersikap loyal atau pandangan kesetiaan seseorang terhadap sesuatu hal. Hal tersebut memunculkan berbagai jenis chauvinisme seperti chauvisme nasionalisme, yaitu suatu paham yang percaya kepada negaranyabahkan rela berkorban.

Dampak Chauvinisme

Dampak negatif dan dampak positif chauvinisme, diantaranya yaitu:

Dampak Negatif Chauvinisme

  • Akan memunculkan peperangan dan pertikaian antar bangsa dan Negara
  • Memperkeruh atau merusak perdamaian dunia.
  • Menimbulkan ketergangguan dalam pembangunan, karena perasaan tertutup terhadap Negara lain (tidak menerima saran).
  • Menjadikan jiwa seseorang menjadi lebih tertutup dan sulit bersosialisasi dengan orang lain
  • Cenderung melupakan tuhan yang maha esa sebagai pencipta alam semesta
  • Membuat seorang pemimpin tidak takut untuk menyerang negara lain demi kerkuasaan
  • Membuat seseorang tidak mampu berfikir positif tentang kebaikan bangsa lain

Dampak Positif Chauvinisme

  • Dapat mempersatukan warga negaranya menjadi satu kesatuan yang tunduk pada pemerintahan.

Baca Juga : Pengertian Komunisme

Contoh Chauvinisme

Contoh Chauvinisme yang pernah terjadi saat dikemukakan oleh A Hitler dengan suatu kalimat Deutschland Uber Alles in der Welt yang berarti bahwa “Jerman di atas segala-galanya dalam Dunia”. Contoh ini sering atau kerap kali digunakan jerman untuk memberi semangat seperti pada kejuaraan sepakboleh Eropa Tahun 2000.

Negara lain yang penah menganut paham chauvanisme yaitu Jepang (Tenno Haika yang menganggap negara lain tidak lebih baik dari negaranya) dan Italia (B. Mussolini yang menganggap negara lain adalah negara peniru dan tidak kreatif sehingga pahamannya dikenal sombong dan juga kaku).

Demikian pembahasan tentang pengertian chauvinisme menurut para ahli, sejarah, contoh dan dampak chauvinisme secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.