Redenominasi : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Tahapan, Risiko dan Dampak Redenominasi Mata Uang

Posted on

Redenominasi Mata Uang – Apa yang dimaksud dengan Redenominasi? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian Redenominasi, tujuan, manfaat, tahapan, risiko dan dampak Redenominasi mata uang secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Bank

Pengertian Redenominasi

Pengertian redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar. Saat angka-angka tersebut semakin membesar, mereka bisa memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar.

Pihak berwenang bisa memperkecil masalah ini dengan redenominasi yaitu satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama dikonversi menjadi 1 satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, maka rasio konversi bisa lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan 10, seperti 10, 100, 1.000 dan seterusnya. Prosedur ini bisa disebut sebagai “penghilangan nol”.

Pengertian Redenominasi Rupiah

Pengertian redenominasi rupiah adalah pengurangan jumlah digit pada denominasi atau pecahan mata uang rupiah menjadi pecahan yang lebih sedikit tanpa mengurangi nilai, daya beli atau nilai tukar rupiah terhadap harga barang dan jasa. Selain itu, untuk meningkatkan kredibilitas mata uang rupiah di tingkat internasional agar pandangan dunia menjadi lebih baik terhadap perekonomian Indonesia.

Di dunia internasional ada persepsi yang kurang positif atas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS, karena rupiah merupakan mata uang dengan jumlah angka terbesar/terburuk (dalam puluhan ribu), berada pada posisi kelima di dunia setelah Iran, Sao Tome, Vietnam dan Belarus.

Baca Juga : Pengertian Ekonomi Manajerial

Sedangkan di ASEAN mata uang rupiah berada pada posisi kedua terburuk nilainya setelah Dong (Vietnam). Sebagai contoh, nilai tukar untuk USD/VND yaitu 22.650 dan USD/IDR yaitu 13.335. Sementara mata uang negara lain terhadap dolar AS jauh lebih baik nilainya dengan penggunaan sen dibelakang koma seperti USD/MYR yaitu 4,282 dan USD/SGD yaitu 1,3660.

Untuk itu, sangat dibutuhkan kebijakan redenominasi rupiah yaitu dengan cara menghilangkan 3 digit angka dalam rupiah lama sehingga setiap Rp1.000 rupiah lama nilainya sama dengan Rp1 rupiah baru setelah redenominasi dan nilai Rp500 rupiah lama nantinya sama dengan 50 Sen.

Manfaat Redenominasi Rupiah

Manfaat dilakukan redenominasi rupiah, diantaranya yaitu:

  • Untuk memudahkan dan menyederhanakan sistem pencatatan keuangan bagi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Terutama kemudahan teknik perhitungan rupiah.
  • Untuk meningkatkan citra rupiah terhadap mata uang negara lain.

Tahapan Redenominasi Rupiah

Penerapan redenominasi rupiah harus melalui beberapa tahapan, diantaranya yaitu:

  • Pertama, tahap persiapan dan pengesahan UU Redenominasi Rupiah dan rencana pencetakan uang baru. Selain itu juga perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat.
  • Kedua, masa transisi dimana digunakan dua mata uang secara bersamaan adalah rupiah lama dan rupiah baru. Pada tahapan ini, pedagang dan dunia usaha diwajibkan mencantumkan harga barang atau jasa dalam rupiah lama dan rupiah baru (dual price tagging).
  • Terakhir, seluruh transaksi barang dan jasa serta seluruh kegiatan ekonomi harus menggunakan rupiah baru.

Risiko Redenominasi Rupiah

Adapun risiko redenominasi rupiah diantaranya yaitu:

  • Adanya persepsi dan kekhawatiran masyarakat bahwa Redenominasi Rupiah sama dengan sanering. Dikhawatirkan banyak pemilik modal yang akan mengkonversikan uang rupiahnya kedalam valuta asing khususnya dolar AS. Padahal kedua kebijakan tersebut berbeda, redenominasi hanya mengurangi jumlah digit tanpa mengurangi nilai uangnya.
  • Potensi kenaikan harga karena pembulatan harga ke atas secara berlebihan akibat dari pengusaha dan pedagang yang menaikkan harga semaunya.

Baca Juga : Pengertian Ekonomi Makro

Untuk mengatasi risiko saat pelaksanaannya, diperlukan landasan hukum yang kuat dan dukungan masyarakat. Risiko ini terkait dengan potensi kenaikan harga yang berlebihan sehingga berdampak pada meningkatnya inflasi, penolakan dari masyarakat dan risiko perselisihan.

Dampak Redenominasi

Dampak redenominasi pada mata uang rupiah baik secara positif maupun negatif, diantaranya yaitu:

  • Meningkatkan Kredibilitas Mata Uang Rupiah
  • Membuat Penghitungan Lebih Sederhana
  • Terjadi Pembulatan Nominal
  • Dapat Memicu Inflasi
  • Menyebabkan Penurunan Daya Beli Masyarakat

Demikian pembahasan tentang pengertian redenominasi, tujuan, manfaat, tahapan, risiko dan dampak redenominasi mata uang secara lengkap.