Akuntansi Syariah : Pengertian, Konsep Dasar, Prinsip, Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional Lengkap

Posted on

Pengertian, Konsep Dasar, Prinsip, Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional Lengkap – Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Mungkin kalian sering mendengar istilah akuntansi syariah, apa itu akuntansi syariah? Syariah sendiri diartikan sebagai aturan yang telah ditetapkan Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas di dunia.

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian akuntansi syariah secara rinci. Berikut selengkapnya:

Baca Juga : Pengertian Akuntansi

Pengertian Akuntansi Syariah

Secara umum, pengertian akuntansi syariah adalah proses akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, baik dalam siklus akuntansinya maupun pencatatannya. Lebih jelasnya , definisi akuntansi syariah adalah suatu proses akuntansi untuk transaksi-transaksi syariah seperti murabahah, musyrakah, mudharabah dan lainnya.

Akuntansi syariah juga dapat diartikan sebagai akuntansi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Para Ahli

Napier (2007)

Menurut Napier, pengertian akuntansi syariah adalah bidang akuntansi yang memfokuskan kepada dua hal yakni akuntabilitas dan pelaporan. Maksud akuntabilitas ini dapat tercermin melalui tauhid yang berarti bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini harus berjalan sesuai dengan aturan dari Alloh SWT dan manusia yang berperan sebagai khalifah Allah di bumi. Sedangkan maksud dari pelaporan adalah bentuk pertanggungjawaban manusia kepada Allah dan manusia lainnya.

Sofyan S Harahap

Menurut Sofyan S Harahap, pengertian akuntansi syariah atau akuntansi islampada hakekatnya adalah penggunaan sistem akuntansi dalam menjalankan syariah Islam. Akuntansi syariah adalah penggunaan akuntansi yang secara nyata telah diterapkan sejak era Nabi Muhammad SAW, Khulafaurrasyidin dan pemerintah islam lainnya dengan menjalankan syariah islam.

Muhammad

Menurut Muhammad, pengertian akuntansi syariah adalah akuntansi yang memiliki 3 komponen prinsip diantaranya prinsip pertanggungjawaban (Accountability), prinsip keadilan dan prinsip kebenaran yang berdasarkan pada hukum syariah dan bersifat universal.

Adnan M Akhyar

Menurut Adnan M Akhyar, pengertian akuntansi syariah (Islamic Accounting) adalah akuntansi yang memiliki tujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi (Al-Falah) baik bagi individu atau masyarakat dan sebagai upaya untuk mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan. Semua unsur yang terlibat aktivitas ekonomi seperti akuntan, auditor, pemilik, manajer dan pemerintah sebagai bentuk sarana ibadah.

Karim

Menurut Karim, pengertian akuntansi syariah atau akuntansi islam adalah suatu bidang baru dalam studi akuntansi, pada prinsipnya akuntansi ini dikembangkan dengan landasan nilai-nilai, etika dan syariah islam.

Baca Juga : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Dr. Omar Abdullah Zaid

Menurut Dr. Omar Abdullah Zaid, pengertian akuntansi syariah adalah suatu aktifitas yang teratur berkaitan dengan pencatatn transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syari’at dan jumlah-jumlahnya.

Toshibaku Hayashi

Menurut Toshibaku Hayashi, pengertian akuntansi syariah adalah akuntansi yang berkonsep kepada hukum Syariah yang berasal dari Sang Pencipta manusia dan akuntansi syariah menuntut agar perusahaan menerapkan etika dan tanggungjawab sosial, bahkan pertanggungjawaban manusia di akhirat atas segala perbuatan manusia baik di bidang ekonomi sikap sosial dan atas hukum syariah lainnya.

Konsep Dasar Akuntansi Syariah

Berikut ini konsep dasar dalam akuntansi syariah, diantaranya:

Entitas Bisnis

Entitas atau kesatuan bisnis adalah perusahaan atau lembaga yang dianggap sebagai entitas ekonomi dan hukum yang terpisah dari pihak yang berkepentingan atau para pemilik secara pribadi.

Kesinambungan

Sesuatu aktivitas yang dianggap akan berjalan terus.

Stabilitas Daya Beli Unit Moneter

Uang atau alat tukar yang digunakan harus bersifat stabil atau tetap. Satu-satunya uang yang memungkinkan yaitu uang yang berbahan dasar emas sehingga nilainya relatif setara dengan benda.

Baca Juga : Sistem Akuntansi

Periode Akuntansi

Salah satu tujuan akuntansi syariah adalah perhitungan zakat. Zakat diwajibkan saat harta telah mencapai nishob dan haul. Nishob adalah jumlahnya sedangkan haul adalah periodenya yakni satu tahun. Periode akuntansi syariah mengikuti haul zakat yakni satu tahun. Perhitungan dilakukan setiap akhir tahun.

Prinsip Akuntansi Syariah

Berikut ini prinsip akuntansi syariah yang membedakannya dengan akuntansi konvensional, diantaranya yaitu:

Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip ini mengharuskan laporan keuangan akuntansi guna mengungkapkan hal-hal penting agar laporan jelas dan tidak menyesatkan, tidak ada manipulasi serta tidak ada yang ditutup-tutupi. Landasannya yaitu Surat Al-Baqarah ayat 282.

Prinsip Konsistensi

Prosedur yang digunakan harus sama dengan yang disepakati di awal dan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Prinsip Dasar Akrual

Kas yang diakui pada saat terjadinya. Sebagai gambarannya seorang ibu yang ingin membeli barang tertentu namun lupa membawa uang lalu penjual membolehkan ibu tersebut untuk membawa barang tersebut terlebih dahulu. Sang ibu mengatakan akan langsung kembali namun lupa sehingga baru mengembalikan keesokan harinya. Jika seperti itu, uang ibu tetap masuk ke dalam hitungan kas pada hari dimana barang dibawa.

Prinsip Nilai Tukar yang Sedang Berlaku

Harta, hutang, modal, laba, dan elemen lainnya dari laporan keuangan menggunakan nilai tukar yang sedang berlaku. Sebagai gambarannya, sebuah laporan berisi sebuah transaksi 3 bulan yang lalu. Misalnya salah satu item yang dibeli adalah bensin yang pada waktu itu berharga 7000/liter. Saat dimasukkan ke dalam laporan sekarang harga bensin sudah 9000/liter. Maka yang dimasukkan ke dalam laporan tetap harga bensin saat dibeli 3 bulan lalu yakni 7000/liter.

Prinsip Penandingan

Dalam prinsip ini, beban yang harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan.

Baca Juga :  Akuntansi Manajemen

Dasar Hukum Akuntansi Syari’ah

Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah Nabawiyyah, Ijma atau kesepakatan para ulama, Qiyas atau persamaan suatu peristiwa tertentu, dan Uruf atau adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam.

Kelebihan Akuntansi Syariah

Berikut ini kelebihan akuntansi syariah diantaranya yaitu:

Sistem Bagi Hasil

Akuntansi syariah tidak memiliki sistem bunga, tapi menggunakan sistem bagi hasil dengan menanggung risiko bersama oleh semua pihak yang terlibat. Dengan sistem bagi hasil, keuntungan bisa dilihat dengan jelas, dan sistem pembagian hasil sudah ditetapkan sesuai kesepakatan di awal. Misalnya, ada dua pihak dimana pihak pertama berperan sebagai pemilik modal, dan pihak kedua sebagai pengelola modal. Kedua pihak tersebut akan mengetahui bagaimana keuntungan datang dan pembagiannya sesuai dengan kesepakatan di awal.

Menggunakan Prinsip Jual Beli Murabahah

Dalam transaksi jual beli, akuntansi syariah menerapkan sistem yang sesuai dengan ketentuan agama islam. Sebagai contoh transaksi antara bank dengan nasabah yang ingin mengajukan kredit. Dengan prinsip murabahah, nasabah dan bank akan membuat sistem kerja berdasarkan kesepakatan awal yang dibicarakan. Selain itu, kedua pihak juga harus membicarakan berapa bunga yang akan dibayar dan diterima oleh setiap pihak tanpa melihat suku bunga yang berlaku.

Terhindar dari Riba

Riba adalah penetapan bunga saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Biasanya persentase yang ditentukan bisa lebih dari nilai barang yang ditransaksikan. Dalam akuntansi syariah, penyajian laporannya tidak hanya menggunakan konsep time value of money dan dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat lebih bagus dan memenuhi kebutuhan di mata investor. Akuntansi syariah menunjukkan bahwa transaksi bisnis juga bisa mengandung nilai moral dan norma.

Baca Juga : Akuntansi Keuangan

Memiliki Unsur Tenggang Rasa

Akuntansi syariah tidak hanya fokus pada pelaksanaan akuntansi, namun juga ada unsur zakat. Teori yang ada dalam akuntansi juga tidak hanya mengatur dan memperhitungkan kepentingan bisnis, tapi juga memperhitungkan kepentingan yang memiliki unsur toleransi pada semua pihak.

Landasan Hukum dari Tuhan

Dengan menggunakan sistem akuntansi syariah, landasan hukum yang digunakan sesuai dengan kaidah agama Islam. Di mana ketentuan dan dasar hukumnya tidak dibuat oleh tangan manusia, tapi berasal dari Tuhan. Untuk ketentuannya juga tidak bisa diragukan lagi dan tidak akan berubah seiring perkembangan zaman. Menerapkan sistem akuntansi syariah berarti perusahaan akan memiliki tanggung jawab sosial yang lebih besar dan memiliki etika bisnis yang lebih baik.

Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional

Perbedaan utama antara akuntansi syariah dan akuntansi konvensional adalah bagaimana informasi dibagikan. Akuntansi syariah menyediakan semua informasi dengan jelas pada prospek, informasi yang baik maupun buruk. Sedangkan penyajian informasi dalam akuntansi konvensional yang diberikan hanya informasi pilihan saja.

Selain itu, perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional diantaranya yaitu:

  • Aktiva dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan dalam konsep akuntansi syariah barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
  • Dalam konsep syariah, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan segalanya, tapi hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagai sumber harga atau nilai.
  • Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep syariah sangat memperhatikan hal tersebut dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.

Baca Juga : Akuntansi Perpajakan

  • Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep syariah dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat yang sudah ditentukan oleh para ulama. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
  • Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba hanya ada saat adanya jual-beli, sedangkan konsep syariah menggunakan kaidah bahwa laba tersebut akan ada saat adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang sudah terjual maupun yang belum. Namun, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.

Demikian pembahasan tentang pengertian akuntansi syariah dan perbedaannya dengan akuntansi konvensional, semoga bermanfaat.