Manajemen Risiko : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup, Jenis dan Proses Manajemen Risiko

Posted on

Pengertian Manajemen Risiko – Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian manajemen risiko menurut para ahli, tujuan, manfaat, konsep, ruang lingkup, macam jenis dan tahapan proses manajemen risiko secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Kas

Pengertian Manajemen Risiko

Pengertian manajemen risiko (management risk) adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.

Definisi manajemen risiko adalah suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.

Sasaran atau tujuan manajemen risiko adalah ntuk mengurangi risiko yang berbeda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang bisa diterima oleh masyarakat.

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli

Wikipedia

Pengertian manajemen risiko menurut Wikipedia adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.

Smith (1990)

Pengertian manajemen risiko menurut Smith adalah proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Keuangan

Clough and Sears (1994)

Pengertian manajemen risiko menurut Clough and Sears adalah suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

William (et.al.,1995,p.27)

Pengertian manajemen risiko menurut William adalah suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.

Dorfman (1998:9)

Pengertian manajemen risiko menurut Dorfman adalah suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

Australia/New Zealand Standards (1999)

Pengertian manajemen risiko menurut Australia/New Zealand Standards adalah suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut.

Noshworthy (2000:600)

Pengertian manajemen risiko menurut Noshworthy adalah Implementation of measures aimed at reducing the likelihood of those threats occurring and minimising any damage if they do; Risk analysis and risk control form the basis of risk management where risk control is the application of suitable controls to gain a balance between security, usability and cost.

NIST (Stoneburner et al.,2001;E-2)

Pengertian manajemen risiko menurut NIST adalah The total process of identifying, controlling and mitigating information sysytem related risks; encompasses risk assesment; cost-benefit analysis; implementation, test and security evalution of safeguards. (Manajemen risiko adalah proses dari mengidentifikasi, mengontrol dan meringankan sistem informasi terkait risiko” dan melingkupi pengkajian risiko, analisa manfaat biaya, dan pemilihan, implementasi, pengetesan dan evaluasi keamanan dari usaha perlindungan).

Siagian dan Sekarsari (2001)

Pengertian manajemen risiko menurut Siagian dan Sekarsari,manajemen risiko luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-risiko organisasi.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Persediaan

Djojosoedarso (2003:4)

Pengertian manajemen risiko menurut Djojosoedarso adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan resiko.

Tampubolon (2004)

Pengertian manajemen risiko menurut Tampubolon adalah kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu, atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrumen.

Siahaan (2007)

Pengertian manajemen risiko menurut Siahaan adalah perbuatan (praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko sebuah proye

Djohanputro (2008)

Pengertian manajemen risiko menurut Djohanputro adalah proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.

Fahmi (2010:2)

Pengertian manajemen risiko menurut Fahmi adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan manajemen risiko/manajemen resiko diantaranya yaitu:

  • Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
  • Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.
  • Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian, menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan juga keunggulan kinerja perusahaan.
  • Mendorong setiap perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
  • Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko.
  • Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko yang digambarkan dalam peta risiko (risk map) yang berguna bagi manajemen dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara terus menerus dan berkesinambungan.

Baca Juga : Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Manfaat Manajemen Risiko

Manfaat manajemen risiko diantaranya yaitu:

  • Dapat mencegah kegagalan sehingga peningkatan laba bisa dilakukan atau setidaknya kerugian perusahaan tidak terlalu besar.
  • Dapat melindungi perusahaan dari risiko murni karena kreditor pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang terlindungi mungkin dengan asuransi tertentu sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan public image.
  • Dapat memberikan informasi dan persektif kepada pihak manajemen perusahaan tentang profil risiko serta perubahan yang mendasar tentang produk, pasar, lingkungan bisnis, dan perubahan lainnya yang diperlukan dalam proses manajemen risiko
  • Dapat membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi risiko yang terukur sehingga potensi kerugian yang relatif lebih besar bisa dihindari.
  • Dapat menghitung dan mengukur besarnya risk exposure dan menetapkan alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit risiko yang lebih tepat.

Konsep Manajemen Risiko

Dalam bisnis maupun investasi, ada banyak risiko baik risiko keuangan, kerusakan properti, gangguan bisnis, rantai pasokan, kehilangan personel kunci atau cedera pribadi.

Pendekatan manajemen risiko perusahaan memastikan bahwa perusahaan selalu mengkaji semua risiko dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk melindungi dan mencapai kepentingan perusahaan. Selain itu, manajemen risiko juga memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risikonya dengan cara membangun sistem pengawasan dan pengelolaan, sehingga bisa meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategisnya.

Sebagai langkah awal dalam meminimalisir risiko bisnis, maka dilakukan identifikasi dan klasifikasi risiko, yang berguna untuk memudahkan perusahaan merumuskan kebijakan penanggulangan dari setiap risiko yang mungkin akan terjadi.

Ruang Lingkup Manajemen Risiko

Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri atas:

  • Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risiko.
  • Identifikasi risiko.
  • Analisis risiko.
  • Evaluasi risiko.
  • Pengendalian risiko.
  • Pemantauan dan telaah ulang.
  • Koordinasi dan komunikasi.

Baca Juga : Pengertian Audit Manajemen

Jenis Jenis Manajemen Risiko

Berikut beberapa macam manajemen risiko, diantaranya yaitu:

Berdasarkan Sifatnya

  • Risiko spekulatif, yaitu esiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh resiko produksi, risiko kurs valuta asing.
  • Risiko murni, yaitu risiko yang timbulnya tidak di sengaja dan jika timbul akan membuat kerugian, contohnya pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan.

Berdasarkan Pengendaliannya

  • Risiko yang dapat dikendalikan, yaitu resiko yang dapat di prediksi dari awal. Contohnya risiko tidak tercapainya omzet (pendapatan/keuantungan) perusahan.
  • Resiko yang tidak dapat dikendalikan, yaitu resiko yang tidak terprediksi dan di duga sebelumnya. Contohnya kiebakaran, penipuan atau bencana alam

Berdasarkan Asal Timbulnya

  • Resiko internal, yaitu resiko yang timbul dari dalam perusahaan, contohnya risiko tidak tercapainya target produksi, risiko sumber daya manusia, risiko kerusakan peralatan
  • Resiko eksternal, yaitu resiko yang timbul dari luar lingkungan perusahaan, contohnya risiko pembayaran, risiko kurs valuta asing, risiko kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik, risiko persaingan usaha, risiko bencana alam, risiko lingkungan.

Tahapan Manajemen Risiko

Berikut ini tahapan atau proses manajemen risiko, diantaranya yaitu:

Penetapan Tujuan

Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.

Identifkasi Risiko

Setelah menetapkan tujuan, selajutnya yang perlu dilakukan yaitu mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.

Analisis Risiko

Analisis risiko dilakukan dengan cara menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Setelah itu, ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).

Evaluasi Risiko

Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu, tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang bisa diterima dan mungkin hanya membutuhkan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Kepegawaian

Pengendalian Risiko

Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko dan lain sebagainya.

Monitor dan Review

Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan.

Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk menindaklanjuti dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian manajemen risiko menurut para ahli, tujuan, manfaat, konsep, ruang lingkup, macam jenis dan tahapan proses manajemen risiko secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.