Kelenjar Pituitari (Hipofisis) : Pengertian, Letak, Fungsi, Struktur dan Anatomi Bagian Kelenjar Pituitari (Hipofisis) Lengkap

Posted on

Kelenjar Pituitari (Kelenjar Hipofisis) – Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis adalah kelenjar endokrin yang letaknya berada di dasar otak dan menghasilkan banyak hormon yang penting bagi tubuh. Kelenjar hipofisi atau kelenjar pituitari ini sering disebut dengan Master of Gland atau Kelenjar Pengendali, karena kelenjar ini memiliki fungsi yang sangat penting. Ukuran kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari yaitu sekitar 1,25 cm dengan berat sekitar 0,5 gram.

Fungsi Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Fungsi kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari diantaranya yaitu:

  • Memproduksi hormon pertumbuhan.
  • Mengatur sistem endokrin.
  • Memproduksi hormon yang mempengaruhi fungsi otot dan ginjal.
  • Memproduksi hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain.
  • Penyimpanan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.

Struktur dan Anatomi Bagian Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Secara struktural dan fungsional, kelenjar pituitari (hipofisis) terbagi menjadi 3 bagian yaitu anterior, intermediate dan posterior. Karena bagian intermediate sangat kecil dan memiliki sedikit fungsi, kita akan membahas 2 (dua) bagian kelenjar hipofisis (pituitari) yaitu:

Adenohipofisis
Adenohipofisi atau hipofisis anterior merupakan bagian yang terdiri dari banyak jaringan epitel kelenjar. Bersama hipotalamus, hipofisis anterior membentuk sistem neuroendokrin yang terdiri dari kumpulan neuron neurosekretorik yang badan selnya terletak di dua kelompok hipotalamus yaitu nukleus supraoptika dan nukleus paraventrikel.

Secara struktural, adenohipofisis merupakan perpanjangan dari kelenjar hipotalamus. Hipofisis anterior memproduksi banyak hormon penting yang disekresikan ke dalam darah apabila dibutuhkan, hormon tersebut diantaranya yaitu:

  • Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone, Somatotropin), yaitu hormon yang berfungsi mengatur perumbuhan dan metabolisme tubuh.
  • Thyroid Stimulating Hormon/Tirotropin (TSH), yaitu hormon yang berfungsi mengatur sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
  • Hormon Adrenokortikotropik (ACTH), yaitu hormon yang berfungsi mengatur sekresi kortisol oleh korteks adrena dan pertumbuhan korteks adrenal
  • Follicle Stimulating Hormone (FSH), pada pria hormon ini berfungsi meproduksi sperma, sedangkan pada wanita hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan sel ovum.
  • Luteinizing Hormone (LH). Pada pria, LH ini berfungsi merangsang produksi hormon testosteron, sedangkan pada wanita LH berfungsi mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron serta berperan penting dalam proses ovulasi.
  • Prolaktin, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan payudara serta memproduksi air susu pada wanita. Sedangkan pada pria hormon ini masih belum jelas fungsinya, kemungkinan besar berhubungan dengan pertumbuhan organ seks pria.

Neurohipofisis
Neurohipofisis atau hipofisis posterior merupakan bagian dari kumpulan sel kelenjar diantara pembuluh darah kapiler yang luas. Neurohipofisis mengandung banyak akson saraf dari hipotalamus. Terdapat 2 (dua) bagian utama Neurohipofisis yaitu:

  • Pars Nervosa, yaitu bagian belakang neurohipofisis tempat penyimpanan oksitosin dan vasopressin.
  • Pars Infundibular (Infundibulum), yaitu bagian tempat terhubungnya kelenjar hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Pada bagian neurohipofisis atau hipofisis posterior ini, ada 2 (dua) hormon utama yaitu oksitosin dan vasopressin. Kedua hormon tersebut dibuat di hipotalamus tapi dikeluarkan melalui neurohipofisis.

Hormon Oksitosin
Kebanyakan fungsi hormon oksitosin ini berhubungan dengan persiapan organ reproduksi untuk proses kehamilan dan menghadapi proses melahirkan pada wanita. Target utama hormon oksitosin pada wanita yaitu sel-sel otot rahim dan sel otak kelenjar mamae atau kelenjar susu. Pada pria, hormon oksitosin berfungsi merangsang pertumbuhan organ seksual sekunder. Selain itu, hormon oksitosin bisa mempengaruhi perasaan seseorang sehingga hormon oksitosin sering disebut juga dengan hormon cinta.

Hormon Vasopressin (Antidiuretik)
Vasopressin (VP) atau ADH (Antidiuretik Hormon) merupakan hormon peptida yang berfungsi sebagai pengatur penyerapan kembali molekul yang melewati ginjal dengan mempengaruhi permeabilitas dinding tubulus ginjal. Vasopressin akan mengatur keseimbangan natrium dan air pada darah juga urin sehingga bisa mengatur volume darah atau urin dalam tubuh. Selain itu, fungsi hormon vasopressin yaitu bisa mempengaruhi tekanan darah pada manusia. Hormon vasopressin ini bisa ditemukan di hampir semua mamalia.

Itulah artikel tentang Kelenjar Pituitari (Hipofisis) : Pengertian, Letak, Fungsi, Struktur dan Anatomi Bagian Kelenjar Pituitari (Hipofisis) Lengkap . Semoga bermanfaat.