Aktualisasi Diri : Pengertian, Indikator, Karakteristik, Contoh dan Cara Mengembangkan Aktualisasi Diri

Posted on

Pengertian Aktualisasi Diri – Apa yang dimaksud dengan aktualisasi diri? Bagaimana cara mengaktualisasikan diri? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian aktualisasi diri menurut para ahli, indikator, aspek, karakteristik, faktor yang mempengaruhi, cara mengembangkan dan contoh aktualisasi diri secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Percaya Diri

Pengertian Aktualisasi Diri

Pengertian aktualisasi diri (self actualization) adalah kebutuhan seseorang untuk mengembangkan, menggunakan dan memanfaatkan potensi, bakat dan kapasitas yang dimiliki untuk menghasilkan dan mewujudkan dirinya sebagai apa.

Definisi aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.

Menurut ahli jiwa Abraham Maslow dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia.

Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya, kebutuhan tersebut meliputi:

  • Kebutuhan fisiologis (physiological), ini meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
  • Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), ini meliputi kebutuhan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.
  • Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), ini meliputi kebutuhan terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
  • Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), ini meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
  • Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), ini meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri termasuk dalam kelompok meta need yaitu kebutuhan akan ingin berkembang dan berubah dimana individu ingin mengalami transformasi menjadi lebih bermakna. Kebutuhan meta kognisi merupakan kebutuhan estetik. Individu beraktualisasi adalah yang memiliki nilai being values yang berupa kemandirian, kejujuran, kebaikan, keindahan, keutuhan, perasaan hidup, keunikan, kesempurnaan, kelengkapan, keadilan, kesederhanaan, totalitas, membutuhkan sedikit usaha dan memiliki rasa humor.

Baca Juga : Pengertian Berpikir Kritis

Pengertian Aktualiasasi Diri Menurut Para Ahli

Maslow (1987)

Pengertian aktualisasi diri menurut Maslow adalah penggunaan dan pemanfaatan secara pebuh bakat, kapasitas, potensi yang dimiliki oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan diri tersebut.

Schultz (1991)

Pengertian aktualisasi diri menurut Schultz adalah kebutuhan individu untuk mewujudkan dirinya sebagai apa yang ada dalam kemampuannya atau kebutuhan individu untuk menjadi apa saja menurut potensi yang dimilikinya.

Ritandiyono dan Retnaningsih (2006)

Pengertian aktualisasi diri menurut Ritandiyono dan Retnaningsih adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.

Chaplin (2008)

Pengertian aktualisasi diri menurut Chaplin adalah kecenderungan untuk mengembangkan bakat dan kapasitas diri sendiri atau disebut self realization, pemenuhan atau penyelesaian potensialitas individu sendiri, seperti: aktualisasi dari bakat, kecerdasan, ketangkasan sendiri dan seterusnya.

Robbins dan Coulter (2010:110)

Pengertian kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Omifolaji (2010:17)

Pengertian aktualisasi diri menurut Omifolaji adalah proses usaha seseorang dalam mengaktualisasikan potensi, kemampuan, dan bakat yang dimilikinya.

Perfilyeva (2012:427)

Pengertian aktualisasi diri menurut Perfilyeva adalah roses implementasi seorang individu dari minat, kreativitas, keinginan untuk berkembang, kemampuan untuk bertanggung jawab dan kemandirian.

Patioran (2013:12)

Pengertian aktualisasi diri menurut Patioran adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan bakat, sifat-sifat dan potensi- potensi psikologis yang unik.

Baca Juga : Pengertian Simpati

Jerome

Pengertian aktualisasi diri menurut Jerome adalah sebuah tahapan dalam pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya.

Indikator Kebutuhan Aktualisasi Diri

Menurut Jerome (2013:41), teori hierarki kebutuhan Maslow dapat diaplikasikan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Aktualisasi diri merupakan tahap pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya.

Menurut Robbins dan Coulter (2010:110), indikator kebutuhan aktualisasi diri diantaranya yaitu:

  • Kebutuhan pertumbuhan (growth need), yaitukebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, untuk tumbuh dan berkembang dengan dihargai orang lain.
  • Kebutuhan pencapaian potensi seseorang (achieving one’spotential), yaitu kebutuhan seseorang untuk mengembangkan potensi, kemampuan, dan bakat yang ada dalam dirinya secara maksimal.
  • Kebutuhan pemenuhan diri (self-fulfillment), yaitu kebutuhan untuk memenuhi keberadaan diri dengan memaksimalkan penggunaan kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
  • Kebutuhan dorongan, yaitu dorongan dalam diri individu untuk mempertahankan keberadaan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Aspek Aktualisasi Diri

Menurut Maslow (1987), aspek-aspek aktualisasi diri pada seseorang diantaranya yaitu:

  • Kreativitas (creativity), yaitu sikap yang diharapkan ada pada orang yang beraktualisasi diri. Sifat kreatif hampir memiliki arti yang sama dengan kesehatan, aktualisasi diri dan sifat manusiawi yang penuh. Sifat-sifat yang dikaitkan dengan kreativitas tersebut diantaranya yaitu fleksibilitas, spontanitas, keberanian, berani membuat kesalahan, keterbukaan dan kerendahan hati.
  • Moralitas (morality), yaitu kemampuan manusia melihat hidup lebih jernih, melihat hidup apa adanya bukan menurutkan keinginan. Kemampuan melihat secara lebih efisien, menilai secara lebih tepat manusiawi secara penuh yang ternyata merembes pula ke banyak bidang kehidupan lainnya.
  • Penerimaan diri (self acceptance). Banyak kualitas pribadi yang bisa dirasakan di permukaan yang tampak bervariasi dan tidak berhubungan kemudian bisa dipahami sebagai manifestasi atau turunan dari sikap yang lebih mendasar yakni relatif kurangnya rasa bersalah, melumpuhkan rasa malu dan kecemasan dalam kategori berat.
  • Spontanitas (Spontaneity). Aktualisasi diri manusia bisa digambarkan sebagai relatif spontan pada perilaku dan jauh lebih spontan daripada di kehidupan batin, pikiran, impuls, dan lain sebagainya. Perilaku tersebut ditandai dengan kesederhanaan, kealamian dengan kurangnya kesemuan tersebut tidak selalu berarti perilaku konsisten yang tidak konvensional.
  • Pemecahan masalah (Problem Solving), yaitu individu akan lebih menghargai keberadaan orang lain dalam lingkungannya, Dengan beberapa pengecualian bisa dikatakan bahwa biasanya objek bersangkutan dengan isu-isu dasar dan pertanyaan dari jenis yang telah dipelajari secara filosofis atau etika.

Baca Juga : Pengertian Empati

Karakteristik Aktualisasi Diri

Menurut Asmadi (2008), adapun karakteristik atau ciri yang menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri diantaranya yaitu:

Mampu Melihat Realitas Secara Lebih Efisien
Sikap ini akan membuat seseorang untuk mampu mengenali kebohongan, kecurangan, kepalsuan, yang dilakukan orang lain, juga mampu menganalisis secara kritis, logis dan mendalam terhadap segala fenomena alam dan kehidupan.

Penerimaan Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain Apa Adanya
Orang yang sudah mengaktualisasikan dirinya akan melihat orang lain seperti melihat dirinya sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kelebihan. Sifat tersebut akan menghasilkan sikap toleransi yang tinggi terhadap orang lain juga kesabaran yang tinggi dalam menerima diri sendiri dan orang lain.

Spontanitas, Kesederhanaan dan Kewajaran
Orang yang mengaktualisasikan dirinya dengan benar ditandai dengan segala tindakan, perilaku dan gagasannya dilakukan secara spontan, wajar, dan tidak dibuat-buat.

Terpusat Pada Persoalan
Orang yang mengaktualisasikan diri seluruh pikiran, perilaku, dan gagasannya bukan didasarkan untuk kebaikan dirinya saja, tapi juga didasarkan apa kebaikan dan kepentingan yang dibutuhkan umat manusia.

Membutuhkan Kesendirian
Umumnya orang yang sudah mencapai aktualisasi diri cenderung memisahkan diri. Sikap ini didasarkan atas persisnya mengenai sesuatu yang ia anggap benar, tapi tidak bersifat egois dan tidak bergantung pada pikiran orang lain.

Otonomi, Kemandirian terhadap Kebudayaan dan Lingkungan
Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri tidak menggantungkan diri pada lingkungannya, ia bisa melakukan apa saja dan di mana saja tanpa dipengaruhi oleh lingkungan baik situasi dan kondisi yang mengelilinginya.

Kesegaran dan Apresiasi yang Berkelanjutan
Ini merupakan manifestasi dari rasa syukur atas segala potensi yang dimiliki pada orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Ia akan diselimuti perasaan senang, kagum, dan tidak bosan terhadap segala apa yang ia miliki.

Kesadaran Sosial
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri, jiwanya diliputi perasaan empati, iba, kasih sayang, dan ingin membantu orang lain.
Perasaan tersebut ada meski orang lain berperilaku jahat terhadap dirinya. Dorongan ini akan memunculkan kesadaran sosial dimana ia memiliki rasa untuk bermasyarakat dan menolong orang lain.

Hubungan Interpersonal
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki kecenderungan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Hubungan interpersonal tersebut tidak didasari perasaan cinta, kasih sayang, dan kesabaran meski orang tersebut mungkin tidak cocok dengan perilaku masyarakat di sekelilingnya.

Baca Juga : Pengertian Kontrol Diri (Self Control)

Demokratis
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri mempunyai sifat demokratis. Sifat tersebut dimanifestasikan dengan perilaku yang tidak membedakan orang lain berdasarkan golongan, etis, agama, suku, ras, status sosial-ekonomi, partai dan lain sebagainya.

Rasa Humor yang Bermakna dan Etis
Rasa humor orang yang mengaktualisasikan diri berbeda dengan humor yang menghina kebanyakan orang. Ia tidak akan tertawa terhadap humor yang menghina, merendahkan, bahkan menjelekkan orang lain.

Kreativitas
Orang yang mengaktualisasikan diri memiliki sikap kreativitas tanpa tendensi atau pengaruh dari manapun dan siapapun. Kreativitas ini diwujudkan dalam kemampuannya melakukan inovasi yang spontan, asli, tidak dibatasi oleh lingkungan maupun orang lain.

Independensi
Orang yang mengaktualisasi diri mampu mempertahankan pendirian dan keputusan yang ia ambil. Tidak goyah atau terpengaruh berbagai guncangan atau kepentingan.

Pengalaman Puncak
Orang yang mengaktualisasikan diri akan memiliki perasaan yang menyatu dengan alam. Ia merasa tidak ada batas atau sekat antara dirinya dengan alam semesta. Artinya, orang yang mampu mengaktualisasikan diri terbebas dari sekat berupa suku, bahasa, agama, ketakutan, keraguan, dan sekat-sekat lainnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri. Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi atau hambatan lain tinggal (indwelling) di dalam (internal) atau di luar (eksternal) keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan tindakannya untuk melakukan sesuatu.

Faktor internal, yaitu bentuk hambatan yang berasal dari dalam diri seseorang seperti:

  • Ketidaktahuan akan potensi diri .
  • Perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat terus berkembang.
  • Potensi diri, yaitu modal yang perlu diketahui, digali dan dimaksimalkan. Sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi yang ada dalam diri kita kemudian mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji.

Baca Juga : Pengertian Integritas

Faktor eksternal yaitu hambatan yang berasal dari luar diri seseorang, seperti:

  • Budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang karena perbedaan karakter. Pada kenyataannya, lingkungan masyarakat tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri warganya.
  • Faktor lingkungan. Lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap upaya mewujudkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri bisa dilakukan jika lingkungan mengizinkannya. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis.
  • Pola asuh. Pengaruh keluarga dalam pembentukan aktualisasi diri anak sangat berarti. Banyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang berperan penting dalam pengaktualisasian diri yaitu praktik pengasuhan anak.

Cara Mengembangkan Aktualisasi Diri

Terdapat 3 langkah yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan aktualisasi diri diantaranya yaitu:

  • Mengenali potensi dan bakat unik yang ada dalam diri.
  • Mengasah kemampuan unik setiap hari.
  • Buat diri menjadi berbeda.

Contoh Aktualisasi Diri

Berikut beberapa contoh aktualisasi diri dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu:

  1. Mengikuti olimpiade science nasional untuk meningkatkan potensi kemampuan dalam diri.
  2. Pemberian pekerjaan yang lebih menantang dari manager kepada bawahannya.
  3. Berusaha selalu menjadi sang juara.
  4. Termotvasi melakukan yang terbaik dan terus memperbaiki diri.
  5. Melakukan hal baru yang bermanfaat.
  6. Menggali kemampuan yang terpendam.
  7. Menjalani kegiatan ekstrakulikuler.
  8. Mengikuti kegiatan cerdas cermat.
  9. Mengikuti kegiatan lomba antar masyarakat.
  10. Bekerja dengan mengembangkan bakat.
  11. Melakukan yang terbaik saat latihan.
  12. Selalu menjadi orang yang terlatih dan disiplin.
  13. Melakukan hal baru yang bermanfaat.
  14. Melatih kemampuan berolahraga dan seni.

Baca Juga : Pengertian Budi Pekerti

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian aktualisasi diri menurut para ahli, aspek, karakteristik, faktor yang mempengaruhi, cara mengembangkan dan contoh aktualisasi diri secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.