Berpikir Kritis : Pengertian, Ciri, Manfaat, Tujuan, Komponen, Indikator dan Cara Berpikir Kritis

Posted on

Pengertian Berpikir Kritis – Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis? Bagaimana cara berpikir secara kritis? Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian berpikir kritis menurut para ahli, ciri/karakteristik, manfaat, tujuan, komponen, indikator dan cara berpikir kritis secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Budi Pekerti

Pengertian Berpikir Kritis

Pengertian berpikir kritis secara umum adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teorema yang diterima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis. Konsep ini telah dikembangkan sekitar 2500 tahun yang lalu.

Pengertian berpikir kritis menurut Islam adalah sikap juga tindakan seseorang yang senantiasa berusaha memahami ayat-ayat Allah SWT dari berbagai sumber lalu kemudian menganalisa dan merenungi kandungan ayat-ayat tersebut yang diikuti dengan tindakan nyata dan sikap positif dalam perilaku sehari-hari.

Definisi berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis ide atau gagasan secara logis, reflektif, sistematis dan produktif untuk membantu membuat, mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau akan dilakukan sehingga berhasil dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk menganalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

Menurut Kurfiss (1988)

Pengertian berpikir kritis adalah sebuah pengkajian yang tujuannya untuk mengkaji sebuah situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi yang tersedia sehingga dapat dijustifikasi dengan yakin.

Menurut Mertes (1991)

Pengertian berpikir kritis adalah suatu proses yang sadar dan juga sengaja yang digunakan untuk dapat menafsirkan serta juga mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan juga kemampuan yang memandu keyakinan dan juga tindakan.

Menurut Scriven & Paul (1992)

Pengertian berpikir kritis adalah suatu proses intelektual yang dengan aktif dan juga dengan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan juga mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau juga yang dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau juga komunikasi, untuk memandu keyakinan dan juga tindakan.

Baca Juga : Pengertian Etika

Menurut Gunawan (2003:177-178)

Pengertian berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk berpikir dengan secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya analisis serta evaluasi. Berpikir kritis ini juga melibatkan keahlian berpikir induktif (mengenali permasalahan yang memiliki sifat terbuka, mengenali hubungan, mampu untuk menemukan sebab serta akibat, membuat kesimpulan dengan data yang relevan. Selain kealian berpikir induktif ini juga terdapat keahlian berpikir deduktif yaitu kemampuan memecahkan masalah spasial, mampu untuk membedakan antara fakta serta opini.

Menurut Seriven dan Paul (dalam Suwarma, 2009:11)

Pengertian berpikir kritis adalah sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan konsep, penerapan, melakukan sintesis, dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran atau komunikasi sebagai dasar untuk meyakini dan melakukan suatu tindakan.

Menurut Wijaya (2010:72)

Pengertian berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.

Menurut Johnson (2010:100)

Pengertian berpikir kritis adalah sebuah proses yang terorganisir dan jelas yang digunakan dalam aktivitas mental seperti pemecahan masalah, pembuat keputusan, menganalisis asumsi dan penemuan secara ilmiah.

Menurut Surya (2011:131)

Pengertian berpikir kritis adalah kegiatan yang aktif, gigih, dan pertimbangan yang cermat mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan apapun yang diterima dipandang dari berbagai sudut alasan yang mendukung dan menyimpulkan.

Menurut Jensen (2011:195)

Pengertian berpikir kritis adalah proses mental yang efektif serta handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan juga benar mengenai dunia.

Menurut Ennis

Pengertian berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal serta reflektif yang berfokus dalam memutuskan apa yang mesti dipercaya atau juga dilakukan. Dalam penalaran itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis atau dengan kata lain kemampuan berpikir kritis ini merupakan bagian dari penalaran.

Baca Juga : Pengertian Kontrol Diri (Self Control)

Karakteristik Berpikir Kritis

Menurut Beyer (dalam Surya, 2011:137), ada 8 karakteristik berpikir kritis, diantaranya yaitu:

Watak (dispositions)
Seseorang yang memiliki keterampilan berpikir kritis memiliki sikap skeptis (tidak mudah percaya), sangat terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap saat ada sebuah pendapat yang dianggapnya baik.

Kriteria (criteria)
Berpikir kritis harus memiliki sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka kita harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Walaupun suatu argumen bisa disusun dari beberapa sumber pelajaran, tapi akan memiliki kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka harus berdasarkan pada relevansi, keakuratan fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten dan pertimbangan yang matang.

Argumen (argument)
Pengertian argumen adalah pernyataan atau proposisi yang didasarkan pada data-data. Secara umum, argumen diartikan sebagai alasan yang bisa digunakan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Keterampilan berpikir kritis meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.

Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)
Pertimbangan atau pemikiran adalah kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data.

Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang atau landasan yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu dan yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir kritis akan memandang atau menafsirkan fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Prosedur penerapan kriteria (procedures for applying criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur ini mencakup merumuskan masalah, menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengindentifikasikan asumsi atau perkiraan.

Baca Juga : Pengertian Percaya Diri

Ciri-Ciri Berpikir Kritis

Karakteristik atau ciri berpikir kritis diantaranya yaitu:

  • Dapat mengenal secara rinci bagian dari keseluruhan.
  • Mampu mendeteksi permasalahan.
  • Dapat untuk membedakan ide yang relevan dengan ide yang tidak relevan.
  • Dapat untuk membedakan mana fakta dengan diksi atau pendapat.
  • Dapat untuk mengidentifikasi perbedaan juga kesenjangan informasi.
  • Dapat membedakan argumentasi logis serta argumentasi tidak logis.
  • Dapat mengembangkan kriteria atau juga standar penilaian data.
  • Dapat mengumpulkan data untuk pembuktian faktual.
  • Dapat membedakan antara kritik membangun dan merusak.
  • Dapat mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yang berkaitan dengan data.
  • Dapat mengetes asumsi dengan cermat.
  • Dapat mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan.
  • Dapat mengidentifikasi atribut manusia, tempat serta benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain sebagai.
  • Dapat mendaftar seluruh akibat yang mungkin akan terjadi atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, serta situasi.
  • Dapat membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya.
  • Dapat menarik kesimpulan generalisasi dari data yang sudah tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan.
  • Dapat menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia.
  • Dapat membuat prediksi dari informasi yang tersedia.
  • Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang diterimanya.
  • Dapat menarik kesimpulan dari data yang sudah ada dan terseleksi.

Manfaat Berpikir Kritis

Manfaat berpikir kritis diantaranya yaitu:

  • Dapat menyelesaikan masalah.
  • Dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
  • Dapat membedakan antara fakta dan opini.
  • Dapat membantu tetap tenang meski dalam masalah yang sulit.

Tujuan Berpikir Kritis

Tujuan berpikir kritis adalah untuk menguji suatu pendapat juga ide, termasuk melakukan pertimbangan juga pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Biasanya pertimbangan tersebut didukung oleh adanya kriteria yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong seseorang menemukan ide-ide atau juga pemikiran baru tentang suatu permasalahan dunia. Seseorang akan dilatih bagaimana menyeleksi berbagai pendapat, sehingga bisa membedakan mana pendapat yang relevan serta mana pendapat yang tidak relevan, mana pendapat yang benar dan mana pendapat tidak benar. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, seseorang bisa membantu membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan data serta fakta yang terjadi di lapangan.

Baca Juga : Pengertian Empati

Komponen Berpikir Kritis

Menurut Seifert dan Hoffnung (dalam Desmita, 2010:154), ada empat komponen berpikir kritis, diantaranya yaitu:

Basic operations of reasoning
Untuk berpikir secara kritis, seseorang memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menggeneralisasi, menarik kesimpulan deduktif dan merumuskan langkah logis lainnya secara mental.

Domain-specific knowledge
Dalam menghadapi suatu masalah, seseorang harus mengetahui topik atau kontennya. Untuk memecahkan konflik pribadi, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang person dan dengan siapa ia memiliki konflik tersebut.

Metakognitive knowledge
Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang untuk memonitor saat ia mencoba untuk benar memahami suatu ide, menyadari kapan ia membutuhkan informasi baru dan mereka-reka bagaimana ia bisa dengan mudah mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut.

Values, beliefs and dispositions
Berpikir secara kritis berarti melakukan penilaian secara fair dan objektif. Ini berarti ada semacam keyakinan pada diri bahwa pemikiran benar-benar mengarah pada solusi. Selain itu, ini juga berarti ada semacam disposisi yang persisten dan reflektif ketika berpikir.

Indikator Berpikir Kritis

Menurut Fisher dalam Rahmawati (2011:8), indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu:

  • Mengidentifikasi unsur dalam kasus beralasan, terutama alasan dan kesimpulan.
  • Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi.
  • Memperjelas dan menginterpretasikan pernyataan dan ide.
  • Mengadili penerimaan, terutama kredibilitas dan klaim.
  • Mengevaluasi argumen yang beragam jenisnya.
  • Menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan.
  • Menganalisis, mengevaluasi dan membuat keputusan.
  • Menyimpulkan.
  • Menghasilkan argumen.

Menurut Ennis dalam Maftukhin (2013:24), ada 5 indikator kemampuan berpikir kritis, diantaranya yaitu:

1. Klarifikasi Dasar (Elementary Clarification). Tahap ini terbagi menjadi tiga indikator yaitu:

  • Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
  • Menganalisis argumen
  • Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan atau pertanyaan yang menantang.

2. Memberikan Alasan untuk Suatu Keputusan (The Basis for The Decision). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator, diantaranya yaitu:

  • Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
  • Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.

Baca Juga : Pengertian Simpati

3. Menyimpulkan (Inference). Tahap ini terdiri dari tiga indikator, diantaranya yaitu:

  • Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
  • Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi
  • Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.

4. Klarifikasi Lebih Lanjut (Advanced Clarification). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator, diantaranya yaitu:

  • Mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi
  • Mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.

5. Dugaan dan Keterpaduan (Supposition and Integration). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator, diantaranya yaitu:

  • Mempertimbangkan dan memikirkan secara logis premis, alasan, asumsi, posisi, dan usulan lain yang tidak disetujui oleh mereka atau yang membuat mereka merasa ragu tanpa membuat ketidaksepakatan atau keraguan itu mengganggu pikiran mereka.
  • Menggabungkan kemampuan kemampuan lain dan disposisi dalam membuat dan mempertahankan suatu keputusan.

Cara Berpikir Kritis

Pada dasarnya, cara berpikir kritis berasal dari dalam diri seseorang. Dengan mengembangkan cara berpikir kritis dapat membantu seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang tidak gegabah didalam mengambil keputusan juga mencari penyelesaian pada suatu masalah. Berikut ini cara berpikir kritis, diantaranya yaitu:

  • Selalu berpikir dengan kepala dingin.
  • Tidak mendahulukan emosi dibandingkan logika.
  • Selalu berpikir tentang seluruh kemungkinan yang terjadi.
  • Selalu siap dengan apa yang harus dihadapi juga menanggung resikonya.
  • Mengambil keputusan dengan berdasarkan data yang faktual serta bersifat fakta.

Baca Juga : Pengertian Integritas

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian berpikir kritis menurut para ahli, ciri/karakteristik, manfaat, tujuan, komponen, indikator dan cara berpikir kritis secara lengkap. Semoga bermanfaat