Jaringan Dewasa : Pengertian, Ciri, Struktur, Fungsi Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Posted on

Pengertian Jaringan Dewasa – Jaringan penyusun tumbuhan terdiri dari jaringan dewasa dan jaringan meristem. Apa itu jaringan dewasa dan apa fungsinya? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian jaringan dewasa, ciri, struktur dan fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Jaringan Tumbuhan

Pengertian Jaringan Dewasa

Pengertian jaringan dewasa adalah jaringan tumbuhan yang susun atas sel-sel yang sudah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks.

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Karakteristik atau ciri-ciri jaringan dewasa diantaranya seperti:

  • Tidak ada aktivitas pembelahan sel.
  • Ukuran sel relatif lebih besar dari sel meristematik.
  • Terkadang sel telah mati.
  • Terdapat ruang antarsel.
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya.
  • Sitoplasma sedikit dan vakuola besar.

Struktur dan Fungsi Jaringan Dewasa

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi jaringan pelindung adalah melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang terluar dan menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Umumnya jaringan epidermis terdiri atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang antarsel. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral (khusus daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang bisa mencegah evaporasi (pada batang dan daun).

Karakteristik atau ciri-ciri jaringan epidermis, diantaranya yaitu:

  • Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
  • Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam (umumnya berbentuk persegi panjang)

Baca Juga : Kloroplas Pada Tumbuhan

  • Tidak berklorofil. Kecuali epidermis tumbuhan paku.
  • Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, akan tetapi dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
  • Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, diantaranya seperti:
    a. Stomata (mulut daun). Fungsi stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
    b. Trikomata (rambut-rambut). Fungsi trikomata adalah sebagai pelindung hampir seluruh permukaan tumbuhan.
    c. Spina (duri). Ini terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
    d. Velamen atau epidermis ganda. Ini terdapat pada akar gantung.
    e. Sel kipas. Sel kipas terdapat pada beberapa jenis tumbuhan dan terletak pada bagian atas permukaan daun. Fungsi sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan.
    f. Sel kersik, sel yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik ada pada tumbuhan tebu.

Jaringan Gabus

Setelah batang membesar, epidermis terdesak lalu pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga macam yaitu eksodermis, endodermis, dan peridermis. Pada bagian peridermis terdapat felem, felogen, dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim disebut juga dengan jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Ciri jaringan dasar atau jaringan parenkim diantaranya yaitu:

  • Sel penyusunnya renggang sehingga memiliki banyak ruang antarsel.
  • Ruang antarsel ini digunakan untuk pertukaran gas.
  • Dinding sel tipis dan bervakuola besar untuk menyimpan makanan cadangan.
  • Selnya berbentuk polihedral atau segi banyak.

Jenis-Jenis Jaringan Parenkim

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

Baca Juga : Stomata Pada Daun Tumbuhan

  • Parenkim asimilasi adalah jaringan parenkim yang berfungsi memproduksi zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh perenkim asimiliasi yaitu parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun.
  • Parenkim pengangkut adalah parenkim yang terdapat di sekitar jaringan pengangkut. Sel perenkim pengangkut berbentuk memanjang sesuai arah pengangkutannya.
  • Parenkim penimbun adalah jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan makanan cadangan berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun terdapat pada empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji, dan akar rimpang.
  • Parenkim air adalah jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan air. Umumnya parenkim air ini terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
  • Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan udara. Parenkim udara bisa ditemukan pada tanaman anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:

  • Parenkim palisade adalah parenkim penyusun mesofil daun yang berbentuk silindris atau memanjang, tegak, dan mengandung kloroplas.
  • Parenkim bunga karang (jaringan spons) adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya memiliki bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar.
  • Parenkim lipatan adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan ditemukan pada mesofil daun pinus dan padi.
  • Parenkim bintang adalah perenkim berbentuk seperti bintang dan bersambungan pada bagian ujungnya, perenkim ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp.

Jaringan Penguat (Mekanik)

Jaringan penguat atau jaringan mekanik pada tumbuhan berfungsi memperkokoh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi:

Baca Juga : Daun Pada Tumbuhan

Jaringan Kolenkim

Karakteristik atau ciri ciri jaringan kolenkim diantaranya yaitu:

  • Merupakan jaringan penguat utama organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Umumnya ditemukan pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang ada pada akar.
  • Dinding sel tidak mengandung lignin, tapi mengandung selulosa, pektin dan hemiselulosa sebagai penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

Berdasarkan letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi:

  • Kolenkim angular (kolenkim sudut), yaitu penebalan dinding pada sudut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Contoh kolenkim angular terdapat pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum.
  • Kolenkim lamelar (kolenkim papan), yaitu penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) sehingga bentuknya seperti papan yang berderet, contoh kolenkim lamelar dapat ditemukan pada korteks batang Sambucus.
  • Kolenkim tubular (lakunar), yaitu penebalan pada dinding yang menghadap ruang antarsel, contoh kolenkim tubular terdapat pada tangkai daun Salvia.

Jaringan Sklerenkim

Karakteristik atau ciri ciri jaringan skelerenkim, diantaranya yaitu:

  • Terdiri dari sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
  • Hanya ada pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  • Memiliki dinding sekunder yang tebal dan terdiri atas lignin.
  • Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim dan sklereid.

Serabut sklerenkim berupa benang panjang dalam berkas pengangkut. Biasanya, serabut sklerenkim merupakan seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem.

Sedangkan sklereid (sel batu), terdapat pada semua bagian tumbuhan terutama dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang terdapat soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di antara sel parenkim di sekelilingnya.

Baca Juga : Akar Pada Tumbuhan

Jaringan Pengangkut

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi:

Xilem

Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Umumnya, sel penyusun xilem sudah mati dengan dinding sekunder yang sangat tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.

Floem

Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri dari berbagai macam bentuk sel hidup dan mati meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.

Demikian artikel tentang pengertian jaringan dewasa, ciri, struktur dan fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.