Literasi : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip, Jenis dan Tahapan Literasi Sekolah

Posted on

Pengertian Literasi – Apa yang dimaksud dengan literasi? Apa itu literasi dan contohnya? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian literasi menurut para ahli, tujuan, manfaat, prinsip, jenis dan tahapan gerakan literasi sekolah secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Pendidikan

Pengertian Literasi

Pengertian literasi adalah kegiatan untuk membudidayakan gerakan membaca dan menulis. Literasi memiliki banyak keuntungan diantaranya bisa melatih diri untuk lebih terbiasa dalam membaca dan bisa membiasakan seseorang (siswa) untuk menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan bahasa yang dipahaminya.

Literasi merupakan istilah umum yang merujuk pada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Definisi literasi adalah perilaku sosial seseorang yang mengakses, memahami dan menggunakan infomasi yang terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya melalui berbagai aktivitas diantaranya membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara untuk melahirkan kesejahteraan hidup (peradaban unggul).

Literasi bisa diartikan sebagai peristiwa sosial yang dilengkapi ketrampilan untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna melalui teks. Literasi membutuhkan serangkaian kemampuan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.

Kegiatan literasi dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan siswa.

Pengertian Literasi Menurut Para Ahli

Kern (2000)

Pengertian literasi menurut Kern adalah penggunaan praktik-praktik situasi sosial, dan historis, dan situasi kebudayaan untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna melalui teks.

Romdhoni (2013)

Pengertian literasi menurut Romdhoni adalah peristiwa sosial yang melibatkan keterampilan-keterampilan tertentu, yang diperlukan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.

Kemendikbud (2016)

Pengertian literasi menurut Kemendikbud adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.

Rahayu (2016)

Pengertian literasi menurut Rahayu adalah aktivitas membaca dan menulis yang terkait dengan pengetahuan membaca dan menulis terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya.

Elizabeth Sulzby (1986)

Pengertian literasi menurut Elizabeth Sulzby adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara, menyimak, dan menulis) dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan membaca.

Baca Juga : Pengertian Administrasi Pendidikan

Harvey J. Graff (2006)

Pengertian literasi menurut Harvey J. Graff adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.

Jack Goody

Pengertian literasi menurut Jack Goody adalah suatu kemampuan seseorang dalam mebaca dan juga menulis.

Merriam-Webster

Pengertian literasi menurut Merriam-Webster adalah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)

Pengertian literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.

Alberta

Pengertian literasi menurut Alberta adalah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Tujuan Literasi

Tujuan literasi diantaranya yaitu:

  • Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat.
  • Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.
  • Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.
  • Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
  • Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
  • Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas.
  • Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.

Manfaat Literasi

Manfaat literasi diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Nasionalisme

  • Menambah perbendaharaan kata (kosa kata) seseorang.
  • Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.
  • Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
  • Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
  • Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
  • Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
  • Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
  • Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
  • Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.

Prinsip Literasi

Menurut Kylene Beers (2009), prinsip literasi diantaranya yaitu:

Bersifat Berimbang
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam membaca dan variasi bacaan.

Bahasa Lisan Sangat Penting
Setiap siswa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Dengan begitu, diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih kemampuan berpikir lebih kritis.

Berlangsung Pada Semua Kurikulum
Seharusnya program literasi diterapkan pada seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu. Dengan kata lain, kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang studi.

Pentingnya Keberagaman
Keberagaman adalah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di setiap sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan berbagai buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.

Jenis-Jenis Literasi

Menurut Ferguson, ada beberapa jenis literasi diantaranya yaitu:

Literasi Dasar (Basic Literacy)

Literasi dasar adalah jenis literasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

Literasi Perpustakaan (Library Literacy)

Literasi perpustakaan adalah jenis literasi yang bertujuan mengoptimalkan pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

Baca Juga : Pengertian Primordialisme

Literasi Media (Media Literacy)

Literasi media adalah kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan persepsi positif dalam menambah pengetahuan.

Literasi Teknologi (Technology Literacy)

Literasi teknologi adalah kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Selanjutnya, bisa memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Literasi Visual (Visual Literacy)

Literasi visual adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.

Menurut Setyawan (2018), ada beberapa jenis literasi diantaranya yaitu:

Literasi Kesehatan

Literasi kesehatan adalah kemampuan untuk memperoleh, mengolah serta memahami informasi dasar mengenai kesehatan serta layanan-layanan apa saja yang diperlukan di dalam membuat keputusan kesehatan yang tepat.

Literasi Finansial

Literasi finansial adalah kemampuan di dalam membuat penilaian terhadap informasi serta keputusan yang efektif pada penggunaan dan juga pengelolaan uang, dimana kemampuan yang dimaksud mencakup berbagai hal yang ada kaitannya dengan bidang keuangan.

Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan dasar secara teknis untuk menjalankan komputer serta internet, yang ditambah dengan memahami serta mampu berpikir kritis dan juga melakukan evaluasi pada media digital dan bisa merancang konten komunikasi.

Literasi Data

Literasi data adalah kemampuan untuk mendapatkan informasi dari data, lebih tepatnya kemampuan untuk memahami kompleksitas analisis data.

Literasi Kritikal

Literasi kritikal adalah suatu pendekatan instruksional yang menganjurkan untuk adopsi perspektif secara kritis terhadap teks, atau dengan kata lain, jenis literasi yang satu ini bisa kita pahami sebagai kemampuan untuk mendorong para pembaca supaya bisa aktif menganalisis teks dan juga mengungkapkan pesan yang menjadi dasar argumentasi teks.

Baca Juga : Pengertian Primordialisme

Literasi Visual

Literasi visual adalah kemampuan untuk menafsirkan, menciptakan dan menegosiasikan makna dari informasi yang berbentuk gambar visual. Literasi visual bisa juga kita artikan sebagai kemampuan dasar di dalam menginterpretasikan teks yang tertulis menjadi interpretasi dengan produk desain visual seperti video atau gambar.

Literasi Teknologi

Literasi teknologi adalah kemampuan seseorang untuk bekerja secara independen maupun bekerjasama dengan orang lain secara efektif, penuh tanggung jawab dan tepat dengan menggunakan instrumen teknologi untuk mendapat, mengelola, kemudian mengintegrasikan, mengevaluasi, membuat serta mengkomunikasikan informasi.

Literasi Statistik

Literasi statistik adalah kemampuan untuk memahami statistik. Pemahaman mengenai ini memang diperlukan oleh masyarakat supaya bisa memahami materi-materi yang dipublikasikan oleh media.

Literasi Informasi

Literasi informasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang di dalam mengenali kapankah suatu informasi diperlukan dan kemampuan untuk menemukan serta mengevaluasi, kemudian menggunakannya secara efektif dan mampu mengkomunikasikan informasi yang dimaksud dalam berbagai format yang jelas dan mudah dipahami.

Gerakan Literasi Sekolah

Pengertian gerakan literasi adalah suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah mulai dari peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta didik akademisi, penerbit, media massa, tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha dan lain sebagainya serta pemangku kepentingan. Menurut Kemendikbud (2016), Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Menurut Kemendikbud (2016), gerakan literasi sekolah terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

Tahap Pembiasaan

Tahap pembiasaan bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi siswa. Kegiatan literasi pada tahap pembiasaan meliputi dua jenis kegiatan membaca untuk kesenangan, yaitu membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru. Secara umum, kedua kegiatan membaca memiliki tujuan, diantaranya yaitu meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran, meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik dan menumbuh kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

Baca Juga : Pengertian Etnosentrisme

Prinsip pada tahap pembiasaan membaca, diantaranya yaitu:

  • Guru menetapkan waktu 15 menit membaca setiap hari.
  • Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.
  • Peserta didik bisa diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.
  • Buku yang dibaca/dibacakan merupakan pilihan peserta didik sesuai minat dan kesenangannya.
  • Kegiatan membaca/membacakan buku tidak diikuti tugas-tugas yang bersifat tagihan/penilaian.
  • Kegiatan membaca/membacakan buku dapat diikuti diskusi informal tentang buku yang dibaca.
  • Kegiatan membaca dalam suasana santai, tenang dan menyenangkan.
  • Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut membaca buku selama 15 menit.

Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan. Kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan pada tahap pembiasaan, yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati dan membacakan nyaring) diikuti oleh kegiatan tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta didik didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Perlu dipahami bahwa kegiatan produktif ini tidak dinilai secara akademik.

Prinsip pada tahap pengembangan membaca, diantaranya yaitu:

  • Buku yang dibaca adalah buku selain buku teks pelajaran.
  • Kegiatan membaca buku pada tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi singkat, menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya, atau seni peran untuk menanggapi bacaan yang sesuai dengan jenjang kemampuan peserta didik.
  • Tugas presentasi, menulis, kriya dinilai secara non akademik dengan fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan.
  • Kegiatan membaca buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
  • Terbentuknya Tim Literasi sekolah (TLS).

Tahap Pembelajaran

Tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Kegiatan membaca pada tahap ini mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks yang dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, teks multimodal. Buku laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas.

Prinsip pada tahap pembelajaran, diantaranya yaitu:

  • 15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non akademik atau akademik.
  • Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran.
  • Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, akademik disertai beragam bacaan cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran.

Baca Juga : Pengertian Feminisme

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian literasi menurut para ahli, tujuan, manfaat, prinsip, jenis dan tahapan gerakan literasi sekolah secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.