Pengertian Pengendalian Sosial : Ciri, Tujuan, Fungsi, Sifat, Jenis, Bentuk dan Lembaga Pengendalian Sosial Lengkap

Posted on

Pengertian Pengendalian Sosial : Ciri, Tujuan, Fungsi, Sifat, Jenis, Bentuk dan Lembaga Pengendalian Sosial Lengkap – Kalian mungkin pernah mendengar istilah pengendalian sosial, apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengendalian sosial, tujuan, fungsi, macam-macam jenis, bentuk dan lembaga pengendalian sosial secara lengkap.

Pengertian Pengendalian Sosial

Pengertian pengendalian sosial adalah suatu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial, mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam setiap masyarakat.

Baca Juga : Kontak Sosial

Pengendalian sosial (social control) adalah proses yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di masyarakat.

Definisi pengendalian sosial atau kontrolisasi sosial adalah suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang.

Pengendalian sosial juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial dengan cara mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk bersikap dan berperilaku sesuai norma-norma dan nilai yang berlaku.

Pengendalian sosial sebagai suatu proses pengawasan yang dilakukan masing-masing kelompok masyarakat dengan cara mengajak, membujuk, serta memaksa seseorang atau kelompok lainnya agar mengikuti norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Tujuan utama upaya pengendalian dan pengawasan sosial adalah untuk menciptakan/menjaga kedamaian dan ketentraman di masyarakat. Dengan adanya pengendalian dan pengawasan, maka keteraturan sosial di masyarakat dapat terwujud.

Dalam setiap kehidupan masyarakat pasti menginginkan kehidupan yang tentram, aman dan nyaman. Karena itu masyarakat membutuhkan suatu sistem yang berguna untuk mengatur semua perilaku untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya yaitu dengan pengendalian sosial. Dengan adanya pengendalian sosial diharapkan mampu meluruskan perilaku yang menyimpang dalam masyarakat.

Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Ahli

Bruce J. Cohen

Menurut Bruce J. Cohen, Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.

Horton

Menurut Horton, Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat.

Joseph S. Roucek

Menurut Joseph S. Roucek, Pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak terencana yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok.

Baca Juga : Konflik Sosial

Peter L. Berger

Menurut Peter L. Berger, Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya membangkang.

Soetandyo Wignyo Subroto

Menurut Soetandyo Wignyo Subroto, Pengendalian sosial adalah sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan oleh masyarakat.

Astrid Susanto

Menurut Astrid Susanto, Pengendalian sosial adalah kontrol yang sifatnya psikologis dan non fisik terhadap seorang individu agar ia dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok tempat ia hidup.

Horton dan Hunt

Menurut Horton dan Hunt, Pengendalian sosial adalah segala cara dan proses yang ditempuh oleh orang tua atau kelompok masyarakat tertentu sehingga para anggota kelompoknya bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat tersebut.

Ciri Ciri Pengendalian Sosial

Adapun ciri atau karakteristik pengendalian sosial diantaranya yaitu:

  • Terdapat suatu metode atau cara khusus untuk menertibkan individu atau masyarakat.
  • Kontrol sosial dapat dilakukan setiap individu terhadap individu lain, atau kelompok kepada individu/ kelompok lain.
  • Kontrol sosial dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan keserasian dan stabilitas terhadap berbagai perubahan yang ada di masyarakat.
  • Pengendalian sosial dilakukan oleh berbagai pihak meski seringkali masing-masing pihak tidak menyadarinya.

Tujuan dan Fungsi Pengendalian Sosial

Adapun fungsi dan tujuan pengendalian sosial diantaranya yaitu:

Menjaga Ketertiban Masyarakat

Dalam suatu masyarakat selalu ada norma dan nilai yang berlaku sebagai batasan berperilaku di masyarakat dan ada konsekuensi atau hukuman atas pelanggaran terhadap norma dan nilai tersebut sehingga umumnya individu akan takut dan memilih untuk mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Juga : Perbedaan Sosial (Diferensiasi Sosial)

Mengembangkan Budaya Malu

Pada dasarnya semua orang memiliki “rasa malu”, apalagi jika menyangkut harga dirinya. Hukuman sosial yang diterima seseorang yang melanggar aturan akan membuat orang tersebut merasa malu.

Memberikan Imbalan Bagi yang Taat Aturan

Masih menyangkut harga diri, setiap orang yang mengikuti aturan dan norma dan berlaku mendapatkan imbalan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu contoh imbalannya yaitu dalam bentuk kemudahan dalam mengurus berkas Surat Berkelakukan Baik dari pejabat masyarakat.

Meyakinkan Masyarakat Untuk Mematuhi Norma

Kontrol sosial yang dilakukan dengan baik akan membentuk dan meningkatkan keyakinan masyarakat bahwa peraturan yang berlaku di masyarakat akan membawa kebaikan bagi semua orang.

Menciptakan Sistem Hukum

Pengendalian sosial juga dapat berfungsi sebagai sistem hukum atau aturan yang disusun secara resmi dimana didalamnya ada sanksi atau hukuman bagi warga yang melanggarnya.

Tujuan Pengendalian Sosial, diantaranya yaitu:

  • Pengendalian sosial berguna agar masyarakat mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku
  • Pengendalian sosial bertujuan agar terwujudnya keserasian dan kenyamanan dalam masyarakat.
  • Pengendalian sosial bertujuan agar pelaku penyimpangan kembali mematuhi norma yang berlaku.

Fungsi Pengendalian Sosial, diantaranya yaitu:

  • Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
  • Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
  • Mengembangkan rasa takut untuk tidak melakukan perbuatan yang dinilai berisiko.
  • Menciptakan sistem hukum (aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi).

Baca Juga : Perubahan Sosial

Sifat Pengendalian Sosial

Berikut ini beberapa sifat pengendalian sosial diantaranya yaitu:

  • Preventif atau pencegahan yaitu mekanisme yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.
  • Represif yaitu mekanisme yang dilakukan setelah pelanggaran terhadap macam-macam norma dan nilai terjadi dan ditujukan untuk mengembalikan sinergi yang terganggu.
  • Gabungan yaitu mekanisme gabungan antara preventif dan represif. Dilakukan guna mencegah terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma dan nilai sekaligus mengembalikan sinergi agar tidak merugikan pihak lain.
  • Persuasif, yaitu mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara memberikan bimbingan kepada masyarakat.
  • Koersif, yaitu mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan melalui kekerasan.

Mekanisme Pengendalian Sosial

Proses pengendalian sosial dalam masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya yaitu:

  • Sosialisasi. Ini merupakan suatu proses pengendalian sosial untuk mengenalkan nilai-nilai, norma dan hukum lainnya sebagai salah satu cara menanamkan kesadaran akan hukum.
  • Tekanan sosial. Ini merupakan mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan guna tercapainya kebutuhan akan penerimaan kelompok. Hal ini dilakukan secara nonformal, spontan dan tidak direncanakan
  • Kekuatan. Ini merupakan pengendalian sosial melalui kekuatan dilakukan terhadap masyarakat yang besar dan kompleks. Proses pengendalian sosial dilakukan melalui dibentuknya peraturan yang memaksa anggota masyarakat untuk mematuhi setiap peraturan yang ada.

Macam Macam Pengendalian Sosial

Berikut ini macam macam jenis pengendalian sosial diantaranya yaitu:

Jenis Pengendalian Sosial Berdasarkan Sifat

  • Tindakan Preventif adalah bentuk pengendalian sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap norma-nomra sosial.
  • Tindakan Represif bersifat aktif adalah bentuk pengendalian sosial yang betujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
  • Tindakan Kuratif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial.

Jenis Pengendalian Sosial Berdasarkan Cara

  • Tindakan Persuasif adalah bentuk Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.
  • Tindakan koersif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara pemaksaan dalam hal ini bentuk pemaksaan diwujudkan dengan pemberian sanksi atau hukuman sesuai dengankadar penyimpangannya.

Baca Juga  : Pranata Sosial

Jenis Pengendalian Sosial Berdasarkan Pelaku

  • Pengendalian pribadi adalah pengaruh yang datang dari orang atau tokoh tertentu (panutan).
  • Pengendalian institusional adalah pengaruh yang ditimbulkan dari adanya suatu institusi atau lembaga.
  • Pengendalian resmi adalah pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan sanksi yang jelas dan mengikat.
  • Pengendalian tidak resmi adalah pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas.

Bentuk Pengendalian Sosial

Ada banyak bentuk atau sarana pengendalian sosial yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang, diantaranya yaitu:

Gosip atau Rumor

Gosip atau sering disebut rumor adalah sebuah perbincangan perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa adanya fakta yang nyata. Rumor akan dapat dengan cepat menyebar dalam masyarakat sehingga akan membuat banyak masyarakat tahu dan terlibat dalam gosip. Dengan begitu akan ada banyak orang yang terpengaruh dan bersikap sinis terhadap orang yang digosipkan.

Teguran

Teguran adalah sebuah kritik yang dilakukan secara langsung dan terbuka sehingga pelaku penyimpangan akan segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Biasanya sebuah teguran dilakukan terhadap orang yang dianggap melanggar etika atau mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Hukuman atau Sanksi

Hukuman atau sanksi adalah bentuk imbalan yang bersifat negatif dengan tujuan untuk menyadarkan pelaku penyimpangan yang telah dilakukan atau sebagai peringatan untuk tidak lagi melakukan penyimpangan.

Pendidikan

Pendidikan adalah cara paling efektif yang dilakukan agar seseorang mengetahui, memahami dan sekaligus mempraktikkan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Agama

Agama merupakan pondasi yang diajarkan untuk kita agar senantiasa saling menjaga hubungan baik antara manusia dengan sesama umat-NYA. Hubungan baik tersebut akan terwujud dengan cara menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-NYA. Dengan begitu kita kan terhindar dari perilaku penyimpangan sosial.

Intimidasi

Intimindasi adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksa kepada pihak yang melanggar aturan.

Baca Juga : Fakta Sosial

Ostrasisme

Ostrasisme adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara membiarkan pelaku pelanggaran tetap melakukan kesalahannya, namun masyarakat sekitarnya akan mengacuhkan atau tidak akan berbicara dengan orang tersebut.

Cemoohan

Biasanya dilakukan masyarakat jika ada anggota masyarakat yang melakukan penyimpangan perilaku yang meresahkan.

Fraudulens

Fraudulens atau lebih dikenal dengan istilah beking. Hal ini dilakukan oleh anggota masyarakat untuk melemahkan orang lain atau menimbulkan rasa takut agar tidak berani padanya.

Lembaga Pengendalian Sosial

Berikut ini macam macam jenis lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat yang mengatur ketertiban masyarakat, diantaranya yaitu:

Polisi

Polisi merupakan lembaga pengendalian sosial yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polisi adalah aparat penegak hukum yang bertugas menegakkan kaidah/norma sosial. Sebagai penegak hukum polisi juga bertugas melakukan penyidikan berbagai macam kasus penyimpangan sosial khususnya kejahatan dan laporan tentang gangguan ketertiban masyarakat.

Pengadilan

Pengadilan adalah lembaga pengendalian sosial resmi yang dibentuk pemerintah untuk menangani pelanggaran-pelanggaran norma/kaidah yang ada di masyarakat. Dalam pengadilan terdapat perangkat yang bertugas menjalankan pengadilan antara lain, hakim, jaksa, panitera, dan pengacara.

Sekolah

Sekolah juga termasuk lembaga pengendalian sosial. Guru berkewajiban mendidik dan mengajar para siswa. Mendidik lebih intensif daripada mengajar. Saat mendidik para siswa, guru akan menanamkan nilai dan norma sosial yang akan membangun kepribadian para siswa. Hal ini harus dilakukan agar para siswa bisa menjadi individu beradab.

Baca Juga : Realitas Sosial

Keluarga

Keluarga bisa berperan sebagai lembaga pengendalian sosial bagi anak-anak. Peranan keluarga dalam pengendalian sosial sangat besar, hal tersebut karena lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak-anak untuk belajar hidup sosial, termasuk mengenal nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Pengadilan Adat

Pengadilan adat adalah suatu lembaga pengendalian sosial yang ada pada masyarakat yang masih kuat memegang adat-istiadat. Lembaga adat bertugas untuk mengawasi atau mengendalikan warga yang melanggar norma adat. Hukuman bagi para pelanggar norma adat bisa berupa denda atau diusir dari lingkungan masyarakat adat yang bersangkutan.

Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat adalah para pemimpin masyarakat, baik formal maupun informal. Mereka ditokohkan karena memiliki pengaruh atau wibawa atau kharisma di hadapan masyarakatnya. Para tokoh masyarakat bisa melakukan peranan sebagai lembaga pengendalian sosial terhadap warga masyarakatnya dengan cara mendidik, menasihati, membimbing, membina, menegur dan sebagainya agar warga masyarakatnya mematuhi nilai dan norma yang berlaku.

Media Massa

Media massa efektif juga untuk mengendalikan kehidupan sosial masyarakat. Terlebih media massa memiliki cakupan luas, sehingga bisa mengontrol perilaku para pemimpin dan warga masyarakat. Media massa juga pula membentuk opini publik sehingga memengaruhi sikap dan pendapat warga masyarakat tentang sesuatu hal.

Mahasiswa

Mahasiswa sering disebut sebagai pelaku pengendalian sosial. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut para pemimpin dan pejabat pemerintah yang melanggar norma-norma hukum sehingga merugikan rakyat dan negara adalah salah satu contoh pengendalian sosial.

Demikian pembahasan tentang pengertian pengendalian sosial, tujuan, fungsi, macam-macam jenis, bentuk dan lembaga pengendalian sosial secara lengkap. Semoga bermanfaat