Pengertian Sintaksis : Fungsi, Struktur, Alat, Satuan, Objek dan Ruang Lingkupnya

Posted on

Pengertian Sintaksis : Fungsi, Struktur, Alat, Satuan, Objek dan Ruang Lingkupnya – Kalian mungkin pernah mendengar tentang sintaksis, apa yang dimaksud dengan sintaksis? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian sintaksis menurut para ahli, fungsi, struktur, alat, satuan, objek, ruang lingkupnya secara lengkap.

Pengertian Sintaksis

Secara etiomologi, Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “sun” yang berarti dengan dan “tattein” yang berarti menempatkan. Sehingga, secara etimologis sintaksis bisa diartikan menempatkan bersama-sama kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

Baca Juga : Pengertian Kalimat

Pengertian sintaksis secara umum adalah studi dan aturan dari hubungan kata satu sama lainnya sebagai penyatuan gagasan dan sebagai bagian dari struktur kalimat, studi dan ilmu bangun kalimat.

Lebih singkatnya, pengertian sintaksis adalah studi penghimpunan dan tautan timbal balik antara kata-kata, frase-frase, klausa-klausa dalam kalimat.

Definisi sintaksis adalah cabang tata bahasa mengenai studi penghimpunan kata-kata dalam kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya tertib kata atau infleksi

Sintaksis berkenaan dengan penemuan jenis-jenis kalimat dasar dengan pemberian penggantian yang muncul dari setiap unsur dari jenis unsur itu.

Pengertian Sintaksis Menurut Para Ahli

Gleason (1955:128)

Menurut Gleason, Sintaksis adalah prinsip-prinsip penyusunan kontruksi yang dibentuk oleh proses derivasi dan infleksi (kata-kata) ke dalam konstruksi yang lebih besar yang bermacam-macam jenisnya.

Francis (1958:31)

Menurut Francis, Sintaksis adalah sub bagian tata bahasa yang menelaah tentang struktur kelompok-kelompok kata.

Paul Roberts (1964:1)

Menurut Paul Roberts, Sintaksis adalah bidang tata bahasa yang menelaah hubungan kata-kata dalam kalimat, cara-cara menyusun kata-kata itu untuk membentuk kalimat.

Ramlah (1976:57)

Menurut Ramlah, Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frase dan kalimat.

Moeliono (1976:103)

Menurut Moeliono, Sintaksis adalah suatu kaidah kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar yaitu frase dan kalimat.

Gorys Keraf (1978:158)

Menurut Gorys Keraf, Sintaksis adalah bagian tata bahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses-proses pembantukan kalimat dalam suatu bahasa.

Baca Juga : Pengertian Frasa

Crystal (1980:346)

Menurut Crystal, Sintaksis sebagai telaah tentang kaidah-kaidah yang mengatur cara kata-kata dikombinasikan untuk membentuk kalimat dalam suatu bahasa. Dalam pemakaian ini, sintaksis dikontraskan dengan morfologi, yaitu telaah tentang struktur kata. Suatu batasan alternatif, sintaksis adalah telaah tentang hubungan antara unsur-unsur struktur kalimat, dan telaah tentang kaidah-kaidah yang menguasai pengaturan kalimat dalam gugus-gugus (kata).

Verhaar (1981:70)

Menurut Verhaar, Sintaksis adalah menyelidiki semua hubungan antar kelompok kata atau antar frasa dalam suatu sintaksis itu. Sintaksis mempelajari hubungan gramatika di luar batas kata, tapi di dalam satuan yang disebut kalimat.

Kridalaksana (1982:154)

  • Menurut Kridalaksana, Sintaksis adalah:
    pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa
  • subsistem bahasa yang mencangkup hal tersebut (sering dianggap bagian dari gramatika; bagian lain adalah morfologi)
  • cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut.

Fromkin dan Rodman (1983:200)

Menurut Fromkin dan Rodman, Sintaksis adalah bagian dari pengetahuan linguistik kita yang menelaah struktur kalimat.

Ramlan (1987:21)

Menurut Ramlan, Sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, klaimat, klausa, dan frasa.

Marjusman Maksan

Menurut Marjusman Maksan, Sintaksis adalah bagian atau bidang ilmu bahasa yang mempelajari tentang penyusunan kata, frasa, dan klausa, antara satu dengan yang lain atau antara sesamanya dalam suatu konstruksi yang memandang pengertian.

O’Grady dan Dobrovolsky (1989:126)

Menurut O’Grady dan Dobrovolsky, Sintaksis adalah system kaidah dan kategori yang memungkinkan kata-kata dikombinasikan untuk membentuk kalimat.

Baca Juga : Pengertian Kata Majemuk

Rusmadji (1993:2)

Menurut Rusmadji, Sintaksis adalah subsistem tata bahasa yang mencangkup kelas kata dan satuan-satuan yang lebih besar, yaitu frasa, klausa, kalimat, dan hubungan-hubungan di antara satuan-satuan sintaksis tersebut.

Hari Murt Kridalaksana (1993)

Menurut Hari Murt Kridalaksana, Sintaksis adalah subsistem bahasa yang mencakup tentang kata yang sering dianggap bagian dari gramatika yaitu morfologi dan cabang linguistic yang mempelajari tentang kata.

O’Grady, et. al. (1997)

Menurut O’Grady, et. al., Sintaksis adalah the system of the rules and categories that underlines sentence formation in human language (Aturan dalam sistem pola kalimat dasar dalam bahasa manusia).

Ramlah (2001:18)

Menurut Ramlah, Istilah sintaksis (Belanda, Syntaxis) adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase

Abdul Chaer

Menurut Abdul Chaer, Sintaksis adalah tatanan linguistik umum yang membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsure lain sebagai suatu ujaran.

Ngusman Abdul Manaf

Menurut Ngusman Abdul Manaf, dalam bahasa Indonesia sintaksisi berarti cabang ilmu bahasa bidang gramatikal (tata bahasa) yang mengkaji tata kalimat.

Mario dan Frank Gayner

Menurut Mario dan Frank Gayner, Sintaksis adalah berkenaan dengan penemuan sejenis kalimat dasar dengan pemberian penggantian yang mungkin dari setiap unsur dan jenis dasar.

R. R. K. Hatman dan F.C. Stork

Menurut R. R. K. Hatman dan F.C. Stork, Sintaksis adalah cabang tata bahasa yang mengenal studi lingkungan kata-kata dalam kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya, tertib kalimat atau infleksi.

Bac Juga : Majas atau Gaya Bahasa

Archibald A. Hill

Menurut Archibald A. Hill, Sintaksis adalah studi dan aturan-aturan dari hubungan kata-kata satu dengan yang lainnya sebagai pernyataan, gagasan dan sebagai bagian-bagian dari sruktur-stuktur kalimat studi dan ilmu kalimat.

Fungsi Sintaksis

Fungsi sintaksis adalah hubungan antara unsur-unsur bahasa dilihat dari sudut pandang penyajiannya itu didalam ujaran atau klausa. Jenis fungsi sintaksis yang umum ini diakui ialah subjek, predikat, objek, pelengkap, serta keterangan. Fungsi sintaksis ini yakni memegang peran paling dominan di dalam teori tata bahasa dependensi yang menguraikan tiap-tiap dari unsur kalimat itu menjadi fungsi sintaksis spesifik.

Struktur Sintaksis

Secara umum, struktur sintaksis terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Menurut Verhaar (1978), fungsi sintaksis terdiri dari unsur S,P,O,K tersebut adalah “kotak-kotak kosong” atau “tempat-tempat kosong” yang tidak memiliki fungsi apa-apa karena kekosongannya. Tempat kosong tersebut di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peran tertentu.

Contohnya: Kakak melirik Adik tadi pagi

Tempat kosong subjek di isi kakak (nomina), tempat kosong predikat di isi kata melirik (verba), tempat kosong objek di isi adik (nomina), dan tempat kosong keterangan di isi oleh frase tadi pagi (nomina). Fungsi tersebut berupa kategori sintaksis yang memiliki peran-peran sintaksis. Kakak memiliki peran pelaku (agentif), melirik memiliki peran aktif, adik memiliki peran sasaran dan kata tadi pagi memiliki peran waktu.

Susunan fungsi sintaksis tidak harus berurutan SPOK, karena keempat fungsi tersebut tidak harus selalu ada dalam setiap struktur sintaksis. Peran-peran yang ada dalam setiap struktur sintaksis berkaitan dengan unsur gramatikal yang dimiliki setiap sintaksis. Makna gramatikal unsur-unsur leksikal yang mengisi fungsi sintaksis sangat bergantung pada tipe atau jenis kategori kata yang mengisi fungsi predikat dalam sintaksis tersebut.

Alat Sintaksis

Alat sintaksis berfungsi untuk menunjang eksistensi struktur sintaksis terkecil. Berikut ini alat-alat sintaksis diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Peribahasa

Bentuk Kata

Derajat bentuk kata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin tidak sama. Dalam Bahasa Latin bentuk kata berperan mutlak sedangkan dalam Bahasa Indonesia tidak. Dalam bahasa latin urutan kata hampir tidak memiliki peran. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia berperan penting.

Contoh:

(i) Ibu menyapu lantai
(ii) Ibu disapu lantai
(iii) Ibu tersapu (oleh) lantai

Konektor

Konektor biasanya berupa morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan kelas yang tertutup. Konektor berfungsi untuk menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain baik yang berada dalam maupun diluar kalimat. Ada 2 jenis konektor diantaranya yaitu:

  • Konektor Koordinatif, yaitu konektor yang menghubungkan dua konstituen yang sama kedudukannya atau sederajat. Contohnya: dan, atau, tetapi.
  • Konektor Subordinatif, yaitu konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederejat. Contohnya: kalau, meskipun dan karena.

Intonasi

Perbedaan modus kalimat Bahasa Indonesia ditentukan oleh intonasi daripada komponen segmentalnya. Batas antara subjek dan predikat dalam Bahasa Indonesia ditandai dengan intonasi berupa nada naik dan tekanan.

Contoh kalimat: “Kucing makan tikus mati.”

(i) Kucing/makan tikus mati
(ii) Kucing makan tikus? Mati
(iii) Kucing/makan// tikus/ mati

Keterangan:
/: batas subjek predikat
//: batas klausa

Urutan Kata

Urutan kata adalah letak kata atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam suatu konstruksi sintaksis. Dalam Bahasa Indonesia urutan kata sangat penting. Perbedaan urutan kata menimbulkan perbedaan makna. Contohnya konstruksi tiga jam memiliki makna yang tidak sama dengan konstruksi urutan tiga jam. Akan tetapi ada bagian lain dari kalimat Bahasa Indonesia yang tidak bisa dipindahkan tempatnya tanpa mengubah makna gramatikal kalimat tersebut.

Baca Juga : Homonim, Homofon, dan Homograf

Contoh:
(i) Tadi pagi Kakak menyapu Halaman
(ii) Kakak menyapu Halaman tadi pagi

Satuan Sintaksis

Satuan-satuan sintaksis terdiri dari:

Kata

Kata adalah satuan terkecil dalam sintaksis. Kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, penanda kategori sintaksis dan penyatuan satuan atau bagian dari satuan sintaksis. Kata bisa dibedakan menjadi:

Kata Tugas (functionword), yaitu kata yang secara leksikal tidak memiliki makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup, dan didalam penuturannya tidak bisa berdiri sendiri. Contohnyadan, meskipun

Kata Penuh (fullwond), yaitu kata yang secara leksikal memiliki makna, memiliki kemungkinan untuk mengalami proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan bisa berdiri sendiri sebagai satuan tuturan. Contohnya kata-kata yang termasuk kategori nomina, verba, adjektiva, adverbial dan numeralia. Kata-kata tersebut bermakna leksikal dan bisa mengalami proses morfologis, sehingga bisa mengisi fungsi-fungsi sintaksis.

Frase

Frase adalah satuan gramatikal berupa gabungan kata yang bersifat non-predikatif atau gabungan kata yang salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat. Contohnya: tanah tinggi, belum makan, kamar tidur dan lain sebagainya. Karena frase mengisi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frase bida di pindahkan sendirian.

Baca Juga : Pengertian Konjungsi

Berikut ini jenis-jenis frase, diantaranya yaitu:

a. Frase Endosentrik, yaitu frase yang salah satu unsur/komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya salah satu komponennya bisa menggantikan kedudukan secara keseluruhan.

b. Frase Eksosentrik, yaitu frase yang komponennya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Frase ini terbagi dua yaitu:

  • Frase eksosentrik yang direjtif/ frase preposional yaitu frase yang komponen pertamanya berupa preposisi dan komponen keduanya berupa preposisi atau kelompok kata (biasanya nomina)
  • Frase eksosentrik yang nondirektif, yaitu frase yang komponen pertamanya berupa artikulus (si, sang, yang, para, kaum) daan komponen keduanya berupa kelompok kata berkategori nomina, adjektiva atau verba.

c. Frase Apesitif, yaitu frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya sehingga urutan komponennya bisa dipertukarkan.

d. Frase Koordinatif, yaitu frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial bisa dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik tunggal maupun terbagi.

Klausa

Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruktif predikatif. Klausa berpotensi menjadi kalimat tunggal karena didalamnya sudah ada fungsi sintaksis wajib yaitu, subjek dan predikat. Selain itu, klausa juga berpotensi untuk menjadi kalimat mayor.

  • Contohnya: Kakek membaca koran tadi pagi.
  • Contoh dalam kalimat majemuk koordinatif yang terdapat dua buah klausa: Nenek membaca majalah.
  • Contoh klausa yang terletak ditengah kalimat karena disisipkan sebagai keterangan tambahan : Gadis itu bukan cucu nenek

Jenis-Jenis Klausa

Berdasarkan strukturnya, klausa dikelompokkan menjadi:

  • Klausa Bebas, yaitu klausa yang memiliki unsur-unsur lengkap minimal subjek dan predikat, karena itu memiliki potensi untuk menjadi kalimat mayor. Contohnya Ibuku masih cantik.
  • Klausa Terikat, yaitu klausa yang memiliki struktur yang tidak lengkap. Unsur yang ada dalam klausa ini mungkin hanya subjek saja/objek saja/keterangan saja. Contoh : Konstruksi “tadi pagi” yang bisa menjadi kalimat jawaban untuk kalimat tanya “Kapan kakek membaca koran?”

Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya, klausa dibedakan menjadi:

Baca Juga : Kalimat Majemuk

Klausa Verbal, yaitu klausa yang predikatnya berkategori verba. Misalnya: adik mandi, matahari terbit. Adapun tipe-tipe klausa verba, diantaranya yaitu:

  • Klausa Transitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba transitif. ContohnyaIbu menulis surat.
  • Klausa Intrasitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Contohnya Adik menangis ibu sedang memasak.
  • Klausa Refleksif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba refleksif. Contohnya Kakak sedang berdandan.
  • Klausa Resiprokal, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal. Contohnya: Mereka bertengkar sejak kemarin

Klausa Nominal, yaitu klausa yang predikatnya berupa nomina/frase nominal. Contohnya: (Petani) Ayahnya petani di desa itu.

Klausa Adjektifal, yaitu klausa yang predikatnya berkategori adjektifa baik berupa kata maupun frase. Contohnya Ibu guru itu cantik sekali

Klausa Adverbial, yaitu klausa yang predikatnya berupa adverbial. ContohnyaL Nakalnya teramat sangat.

Klausa Preposisional, yaitu klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi. Contoh : Bibi ada di kamar, dia datang dari Bandung dan Paman pergi ke pasar

Klausa Numeral, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata/frase numeralia. Contoh : Gajinya adalah tiga juta sebulan, anaknya ada tiga orang, dan taksinya ada sepuluh buah.

Kalimat

Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.

Berikut ini jenis-jenis kalimat diantaranya yaitu:

Kalimat inti dan kalimat non inti

Kalimat inti disebut juga kalimat dasar, yaitu kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif.

Baca Juga : Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal dan kalimat majemuk

Kalimat tunggal yaitu kalimat yang klausanya hanya satu, kalimat majemuk yaitu kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu. Macam-macam kalimat majemuk, diantaranya yaitu:

  • Kalimat majemuk koordinatif.
  • Kalimat majemuk subordinatif
  • Kalimat majemuk kompleks.

Kalimat mayor dan kalimat minor

Kalimat mayor adalah kalimat yang klausanya lengkap, minimal mempunyai subjek dan predikat dan kalimat minor adalah kalimat yang klausanya tidak lengkap, hanya terdiri dari S/P/O/K saja.

Kalimat verbal dan kalimat non verbal
Kalimat bebas dan kalimat terikat

Wacana

Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Berdasarkan sarananya, wacana dibagi menjadi 2 yaitu Wacana lisan dan Wacana tulisan.

Objek dan Ruang lingkup Kajian Sintaksis

Objek kajian sintaksis merupakan struktur internal kalimat. Dalam sintaksis dikaji struktur frase, klausa, dan kalimat. Frase merupakan objek kajian sintaksis yang terkecil dan kalimat merupakan objek kajian sintaksis yang terbesar. Berkaitan dengan frase dikaji struktur frase, unsur pembentuk frase.

Baca Juga : Kalimat Simpleks dan Kompleks

Relasi antara unsur frase, proses pembentukan frase dan jenis frase. Berkaitan dengan klausa mengkaji struktur klausa, unsur pembentuk klausa, relasi antar klausa, proses pembentukan klausa dan jenis klausa. Berkaitan dengan kalimat mengkaji struktur kalimat, unsur pembentuk kalimat, relasi antar unsur kalimat dan jenis kalimat.

Demikian pembahasan tentang pengertian sintaksis menurut para ahli, fungsi, struktur, alat, satuan, objek, ruang lingkupnya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.