Seni Tradisional : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, Cabang dan Contoh Seni Rupa Tradisional

Posted on

Pengertian Seni Tradisional – Apa yang dimaksud dengan seni tradisional? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian seni tradisional, sejarah, fungsi, jenis dan cabang seni rupa tradisional secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Seni Pertunjukan

Pengertian Seni Tradisional

Pengertian seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu.

Definisi seni tradisional adalah bentuk hasil karya yang mengandung nilai estetika dan berperan teguh pada tradisi. Setiap daerah memiliki seni tradisional yang berbeda, meski ada beberapa kemiripan.

Sejarah Seni Rupa Tradisional Indonesia

Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah. Zaman prasejarah Indonesia meninggalkan beberapa karya seni rupa yang bersifat tradisional seperti gelang, kalung, tembikar hingga ke lukisan di dinding gua. Lukisan gua tersebut ditemukan di gua leang sulawesi. Lukisan tersebut berupa jiplakan telapak tangan pada dinding gua.

Selain itu, ada juga lukisan di gua Sulawesi Selatan mengenai orang yang berlayar di lautan. Pada zaman logam (500 SM) juga ada berbagai peninggalan seni rupa tradisional, seperti genderang perunggu, bejana dan beragam perhiasan yang terbuat dari logam. Selain itu, banyak juga ditemukan alat pertanian hingga perlengkapan upacara adat.

Pada zaman Hindu-Budha juga meninggalkan banyak peninggalan karya seni rupa tradisional dalam bentuk prasasti yang banyak ditinggalkan oleh kerajaan pada masa itu. Contoh prasasti peninggalan kerajaan diantaranya prasasti ciaruteun (Kerajaan Tarumanegara), prasasti kedukan bukit (Kerajaan Sriwijaya), prasasti canggal (Kerajaan Mataram Kuno). Selain prasasti, kerajaan juga meninggalkan banyak Candi yang dibangun untuk tujuan hiasan, kuburan, spiritual (semedi), hingga ke tempat pemandian.

Pada zaman Islam, ada banyak peninggalan karya seni rupa yang cukup beragam diantaranya seperti seni hias, kaligrafi, wayang, hingga ke kain batik. Zaman Islam juga meninggalkan berbagai arsitektur yang cukup megah seperti Masjid. Beragam kebudayaan seni rupa tradisional pada zaman ini masih banyak ditemukan hingga sekarang dan bukan hanya masih ada tapi juga masih dipertahankan budayanya.

Baca Juga : Pengertian Apresiasi Seni

Ciri-Ciri Seni Tradisional

Ciri atau karakteristik seni tradisional, diantaranya yaitu:

  • Seni tradisional terbatas pada lingkungan dan budaya yang dapat menunjangnya.
  • Seni tradisional merupakan pencerminan dari suatu budaya yang disesuaikan dengan dinamika masyarakat.
  • Seni tradisional merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat dengan tempat lain.
  • Seni tradisional diciptakan berdasarkan filosofi yang ada dan aktivitas kebudayaan yang ada di didaerah tetentu.
  • Seni tradisional terikat dengan pakem-pakem tertentu.
    Seni tradisional bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai penciptaan baru.

Fungsi Seni Tradisional

Fungsi seni tradisional, diantaranya yaitu:

  • Sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan dan tidak terlepas dari adat istiadat.
  • Sebagai sarana pelengkap kegiatan keagamaan.
  • Sebagai pengingat suatu peristiwa penting.
  • Sebagai sarana pembeda antara daerah satu yang satu dengan daerah lain.
  • Sebagai ikon budaya bangsa.

Jenis-Jenis Seni Tradisional

Berdasarkan perkembanganya, seni tradisional dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

Baca Juga : Pengertian Seni

Seni Primitif

Pengertian seni primitif adalah seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal. Seni primitif masih belum dipengaruhi oleh pengaruh luar.

Seni primitif berkembang pada masa prasejarah. Dimana pada saat itu tingkat hidup manusia masih sangat sederhana. Kesederhanaan tersebut berpengaruh pada seni yang dihasilkan. Meski hasil keseniannya masih sangat sederhana, tapi memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni primitif yang ditemukan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan. Umumnya lukisan tersebut ditemukan di dinding goa. Hal ini karena pada zaman pra sejarah manusia masih hidup secara berpindah-pindah dan tinggal di goa. Contoh lukisan yang ditemukan di dinding goa leang di Sulawesi Selatan.

Karya seni lain yang ditemukan selain lukisan adalah hiasan pada alat perburuan yang berupa goresan sederhana. Karya seni yang dihasilkan pada zaman prasejarah merupakan karya seni yang mengungkapkan ekspresi perasaan mereka pada alam gaib sebagai simbol perasaan tertentu seperti takut, sedih, senang, dan damai. Ciri umum yang ditemukan pada hasil karya seni primitif, diantaranya:

  • Seni masih berupa goresan-goresan spontanitas.
  • Karya seni tanpa adanya perspektif
  • Warna yang digunakan terbatas yaitu hitam, putih, merah dan coklat.

Seni Klasik

Pengertian seni klasik adalah seni yang telah mengalami perkembangan, selain perkembangan seni klasik juga telah mengalami penyempurnaan karena adanya pengaruh luar. Seni klasik sudah berkembang pada masa Hindu-Budha. Hal tersebut ditandai dengan ditemukannya nilai seni pada bangunan-bangunan kuno nusantara peninggalan zaman Hindu-Budha. Selain itu seni klasik juga dapat dilihat pada bangunan-bangunan kuno di Romawi dan Yunani. Kesenian klasik ini merupakan puncak dari perkembangan kesenian tertentu, yang kemudian tidak dapat berkembang lagi. Ciri-ciri karya seni klasik, diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Seni Rupa

  • Kesenian yang telah mencapai puncak dan tidak bisa berkembang lagi.
  • Sebagai standar dari seni pada zaman sebelum dan sesudahnya.
  • Usianya lebih dari setengah abad

Cabang-Cabang Seni Tradisional

Sebagai media pengungkapan, seni tradisional dibagi menjadi 5 cabang diantaranya yaitu:

Seni Rupa

Pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa diungkapkan melalui media bahan, pewarna (cat), garis dan bentuk. Perkembangan seni rupa tradisional berkembang pada zaman prasejarah. Hal ini terbukti dari penemuan benda peninggalan yang berseni rupa dari masa itu. Benda-benda yang yang ditemukan dan bernilai seni rupa tradisional seperti gelang, kalung, kapak genggam, tembikar dan beberapa lukisan. Contoh seni rupa tradisional diantaranya patung wamena dari Papua.

Seni Musik

Pengertian seni musik adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh telinga. Seni musik diungkapkan melalui media bunyi-bunyian atau suara. Musik Nusantara merupakan seluruh musik yang berkembang Indonesia dan menonjolkan keindonesiaan. Bahasa dan melodi yang digunakan juga tidak terlepas dari ciri keindonesiaannya. Musik yang ada di Indonesia terdiri dari musik daerah, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan dan musik pop. Alat musik tradisional contohnya angklung, serunai, suling dan lain-lain.

Baca Juga : Pengertian Seni Sastra

Seni Tari

Pengertian seni tari adalah cabang seni yang membentuk karya seni melalui media yang dapa ditangkap oleh mata. Seni tari menggunakan media gerakan tubuh. Tari tradisional merupakan suatu tarian yang memadukan semua gerakkan tubuh yang mengandung makna tertentu. Tari tradisional ini mengandalkan ketepatan musik, keluwesan dan kekompakkan gerak serta pengaturan posisi. Gerak pada tari tradisional tidak bisa diubah, sehingga memiliki gerak yang sama. Akan tetapi, tiap-tiap tarian mengalami perubahan susunan geraknya. Contoh tari tradisional diantaranya tari sembah, tari saman dan tari serimpi.

Seni Sastra

Pengertian seni sastra adalah suatu karya seni yang berbentuk tulisan maupun cerita yang memiliki nilai seni dan budaya yang menyajikan keindahan tutur dan bahasa untuk menyampaikan makna tertentu. Seni sastra tradisional berarti karya seni yang ungkapkan melalui kata atau bahasa yang dipengruhi oleh tradisi turun temurun, masih dilestarikan tanpa mengubah isinya. Contoh karya sastra tradisional seperti mitos, suluk, legenda, hikayat dan lain-lain.

Seni Teater

Pengertian seni teater adalah karya seni yang ungkapan melalui gerak, kata, suara, dan rupa. Teater tradisional merupakan bentuk pertunjukan seni yang pesertanya masyarakat dari suatu tempat tertentu. Hal tersebut karena teater tradisional tidak terlepas dari adat istiadat yang ada ditempat tersebut. Selain itu teater tradisional juga dipengaruhi oleh sosial masyarakat dan struktur geografis daerah tersebut. Contoh teater tradisional diantaranya ludruk dan lenong. Ciri-ciri teater sederhana diantaranya yaitu:

  • Pementasan teater dilakukan di panggung terbuka, seperti di lapangan, di halaman rumah atau tempat lainnya.
  • Dipentaskan secara sederhana.
  • Ceritanya turun temurun.

Baca Juga : Pengertian Seni Musik

Contoh Seni Rupa Tradisional Indonesia

Berikut ini beberapa contoh seni rupa tradisional di Indonesia:

  • Kain Batik
  • Wayang Golek
  • Kain Songket
  • Kain Tapis
  • Kain Ulos
  • Keris
  • Ludruk
  • Lenong
  • Kujang
  • Berbagai Arsitektur Rumah Daerah
  • Berbagai Ukiran pada Mebel dan Rumah Daerah
  • Dan lain sebagainya

Demikian pembahasan tentang pengertian seni tradisional, sejarah, fungsi, jenis dan cabang seni rupa tradisional secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.